benuanta.co.id, NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Nunukan menetapkan status tanggap darurat bencana atas terjadinya banjir dan longsor di wilayah Krayan akibat curah hujan yang tinggi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman, mengatakan untuk kondisi curah hujan di wilayah Nunukan, termasuk wilayah Krayan cukup tinggi.
“Wilayah Krayan masih kami tetapkan sebagai status tanggap darurat, karena adanya bencana banjir dan longsor,” kata Arief, kepada benuanta.co.id, Jumat (20/9/2024).
Penetapan status tanggap darurat di Krayan Selatan dan Tengah mulai pada 23 Juli hingga 23 September 2024, sedangkan Krayan Timur dan Induk mulai pada 8 Agustus hingga 8 Oktober 2024.
Kata Arief, di daerah tersebut masih butuh penaganan yang cukup lama, mengingat wilayah ini susah dijangkau jika tidak melalui udara. Masih banyak jembatan yang rusak, jalanan yang putus, termasuk persawahan yang rusak.
“Saat ini kami tengah berusaha untuk membenahi baik jembatan maupun jalan yang terputus, hingga sawah yang rusak,” jelasnya.
BPBD Nunukan masih melakukan pendataan, baik dari pertanian, PU Nunukan untuk mendapat data yang terjadi kerusakan.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati, terutama bagi warga yang tinggal di wilayah rawan longsor. Karena dikhawatirkan jika ada longsor bisa membahayakan warga di sekitar. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa