benuanta.co.id, NUNUKAN – Muhammad Dhava Bima Adithya wakili Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Nasional pertama yang melakukan pengibaran bendera di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Upacara HUT Republik Indonesia ke 79 pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Leo Kristiani (43), sebagai orang tua mengaku sangat bangga dan terharu anaknya bisa terpilih sebagai salah satu anggota Paskibraka yang bertugas di IKN.
“Tentu saya sangat bangga sekali, anak saya ini bisa menjadi anggota Paskibraka apalagi sebagai Paskibraka pertama yang bertugas di IKN,” kata Kristiani kepada benuanta.co.id.
Dikatakannya, perjuangan Dhava siswa kelas 2 SMA Negeri 1 Nunukan ini hingga bisa menjadi Paskibraka tingkat Nasional sangat penuh dengan perjuangan. Sebab, untuk menuju Paskibraka Nasional harus melalui seleksi ketat berjenjang, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga akhirnya lolos di tingkat Nasional.
“Jadi saat itu, untuk seleksi tingkat Nasional, perwakilan dari Kaltara itu dari Nunukan dua orang putra, sementara untuk putrinya dari Tarakan satunya dari Bulungan. Alhamdulillah saat itu Dhava terpilih sebagai perwakilan putra,” ungkapnya.
Padahal, sebelum berangkat untuk seleksi di tingkat Nasional, sebagai orang tua ia sempat mengaku pesimis jika anaknya akan terpilih. Hal ini lantaran ia tahu bawah seleksi di tingkat Nasional sangat ketat dan tidak mudah. Apalagi harus bersaing dengan perwakilan-perwakilan terbaik dari Provinsi lainnya.
“Tapi anak saya slelau mengatakan bahwa Insyaallah Bu saya siap serta yakin pasti lolos dan Alhamdulillah dia terpilih, dia minta doa restu dari saya,” ujarnya.
Saat mengetahui anak kedua dari tiga bersaudara tersebut terpilih sebagai perwakilan Kaltara, ia tidak bisa berkata-kata hanya bisa menangis haru dan bangga.
“Waktu itu, dia telepon saya, dia menangis sampaikan kalau ia terpilih. Disitu saya juga menangis bangga sekali anak saya bisa sampai di titik ini. Bahkan saat lulus di tingkat Provinsi saja dia juga menangis,” ungkapnya.
Selama Dhava menjalankan karantina hingga dikirim ke IKN ia mengaku belum pernah sama sekali berkomunikasi dengan anaknya tersebut. Sebab, seluruh alat komunikasi seperti Handphone di kumpulkan. Namun, ia mengaku jika selalu memantau anaknya dari media sosial dan pelatihnya.
“Dhava karantina di Cibubur sejak Juli lalu, tanggal (9/8) lalu mereka sudah ke IKN jadi sempat latihan dan karantina di IKN juga,” katanya.
Kristiani mengaku, saat almarhum ayahnya masih hidup, Dhava sempat bercerita jika ingin masuk Akpol. Ia berharap, dengan terpilihnya Dhava sebagai anggota Paskibraka Nasional ini bisa menjadi motivasi dan batu loncatan untuk Dhava agar bisa meraih cita-citanya sebagai abdi negara.
“Tentunya sebagai orang tua, saya hanya bisa selalu mendukung dan mendoakan. Semoga apa yang di cita-citakan anak saya ini bisa tercapai,” harapnya.
Sementara itu, untuk diketahui Dhava diketahui bertugas sebagai anggota Paskibraka pada Upacara penurunan bendera atau Aubade di IKN sore ini. (*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Nicky Saputra