benuanta.co.id, NUNUKAN – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan menyoroti matinya puluhan ekor sapi di Nunukan. Puluhan sapi ini merupakan bantuan dari pemerintah di daerah yang diterima oleh kelompok Tani Pelangi di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan pada tahun lalu.
Anggota Komisi I DPRD Nunukan, Andre Pratama menilai bantuan sapi ini salah sasaran, pasalnya diduga salah satu dari kelompok tani yang menerima merupakan seorang pejabat di Pemda Nunukan beserta istrinya.
“Logika berpikir kapan sih waktunya seorang kadis atau istri kadis akan urus dan kasih makan itu sapi, termasuk memberi minum. Terus kalau dijawab nanti akan menggaji orang buktinya digaji pun sapi tetap mati,” kata Andre menyayangkan penerima bantuan ini dianggap tidak tepat sasaran, Kamis, 4 Juli 2024.
Andre menganggap kejadian matinya puluhan sapi mendadak ini merupakan musibah hingga sekitar 54 ekor sapi itu mati dari 57 ekor bantuan dari Pemprov.
“Masih banyak peternak sapi yang cocok jadi penerima bantuan sapi, masih banyak peternak yang mampu dan memang dibidangnya dalam hal beternak sapi,” tegasnya.
Andre menambahkan, dalam penginputan pokok pikiran ke Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) pasti sudah terinput nama kelompok tani. Menjadi pertanyaan Andre, apakah anggota dewan Kaltara Dapil Nunukan tidak mengetahui bahwa penerima bantuan sapi adalah pejabat Pemda?
“Logika berfikir pasti tahu lah, artinya disini semua pihak harus bertanggung jawab dan jangan lepas tangan, karena ini uang negara bukan uang pribadi maupu keluarga,” jelasnya.
Dari 57 ekor sapi jika diuangkan sekitar Rp700 juta ditambah lagi Rp290 juta lebih, bagi Andre itu bisa digunakan untuk pembangunan kandang ternak, termasuk pembelian peralatan pendukung peternakan dan pembukaan lahan pakan.(day/rm)