Harga Rumput Laut di Nunukan Turun hingga Rp 7 Ribu per Kg

benuanta.co.id, NUNUKAN – Harga rumput laut di Nunukan dikabarkan anjlok hingga Rp 7 ribu per kilogramnya. Petani rumput laut, Doel, salah satu petani rumput di Jalan Sedadap, mengatakan anjloknya harga rumput laut sudah terjadi sejak awal tahun lalu.

“Sejak awal tahun ini harganya terus menurun, sempat bertahan di harga Rp 12 ribu per kilogramnya, tapi ini sudah hampir dua pekan hanya Rp 7 ribu saja,” kata Doel kepada benuanta.co.id, Kamis (6/6/2024).

Menurutnya, harga rumput laut ini disebabkan oleh banyaknya gudang pengepul rumput laut kering yang berada di Makassar dan Surabaya yang tutup sehingga permintaan rumput laut menurun yang berimbas pada harga rumput laut yang ikut anjlok.

Padahal, lanjutnya untuk kadar air rumput laut petani di Nunukan diakuinya sudah membaik atau sesuai dengan kadar normal yakni dibawah angka 40.

“Kalau sekarang ini justru kadar airnya sudah bagus, karena petani mulai memperbaiki kualitas. Tapi harganya yang justru anjlok sekarang,” ucapnya.

Doel mengatakan, dengan harga rumput laut tersebut, diakuinya sangat merugikan bagi para petani rumput laut. Hal ini lantaran, jika dihitung biaya operasional yang saat ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mahal, belum lagi upah pengikat bibit rumput laut Rp 8 ribu per tali. Sehingga ketika dihitung tidak menutupi biaya operasional yang dikeluarkan oleh para petani.

Baca Juga :  Iraw Ajang Pererat Silaturahmi Suku Tidung di Empat Serumpun

“Dulu pernah juga harga turun begini tapi harga BBM masih murah, kalau sekarang BBM mahal harga rumput turun jadi tidak berimbang. Keuntungan kita sebagai petani sangat tipis sekali,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Pedagang Rumput Laut (APRL) Nunukan, Kawar mengakui jika harga rumput laut saat ini di petani berkisar Rp 7 hingga Rp 8 ribu.

“Kalau kami sebagai pedagang mengambil harga sesuai dengan patokan harga penjualan di Makassar dan Surabaya, karena harga saat ini memang lagi tidak stabil,” kata Kawar kepada benuanta.co.id.

Kawar mengungkapkan, turun harga rumput laut saat ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti saat ini sejumlah kran ekspor ke luar negeri yang tutup. Sehingga, para pemilik gudang yang saat ini masih aktif membeli rumput laut hanya untuk menyetok barang.

Baca Juga :  Sempat Terjadi Pemadaman Listrik di Nunukan, PLN Ungkap Penyebabnya

Selain itu, pedagang yang melakukan penjualan ke gudang-gudang yang ada di Sulawesi Selatan juga harus menunggu pembayaran seminggu bahkan sebulan kemudian setelah dilakukan pengiriman.

“Jadi saat ini sangat sedikit permintaan dari pabrik, jadi banyak stok-stok barang yang tersimpan di gudang-gudang eksportir yang ada di Makassar maupun di Surabaya. Belum lagi ekonomi dunia juga sedang tidak stabil akibat perang dunia di Ukraina. Sedangkan olahan tepung rumput laut ini banyak dikirim ke Eropa,” ungkapnya.

Dijelaskannya, untuk barang baku rumput laut dari Nunukan dikirim ke Makassar atau pun Surabaya. Setelah itu selanjutnya diekspor ke Cina untuk selanjutnya diolah di pabriknya menjadi tepung sebelum dikirim ke sejumlah Negara di Eropa.

Turunnya harga rumput laut ini diakui Kawar juga berdampak pada pengiriman barang oleh para pedagang ke luar daerah.

Dibeberkannya, berdasarkan data APRL pada bulan Maret 2024 lalu, rumput laut yang dikirim bisa mencapai 7.000 ton sekali pengiriman menggunakan kapal laut. Namun, untuk satu bulan terakhir ini hanya berkisar sekitar 3.000 ton saja.

Baca Juga :  Tak Betah Kerja di Malaysia, PMI Ini Kabur Lewat Jalur Darat Perbatasan Krayan

“Pengiriman pedagang juga ikut menurun sampai 50 persen, bahkan yang biasanya sekitar 70 pedagang yang mengirim barang sekarang hanya sekitar 20 pedagang saja,” terangnya.

Melihat kondisi ini, Kawar berharap para petani rumput laut di Nunukan tidak putus asa dan tetap bertahan. Selian itu, para petani harus tetap menjaga kualitas rumput laut sesuai dengan kadar yang telah ditentukan.

“Tentunya kalau harapan kami sebagai pedagang berharap kondisi ini tidak bertahan lama, semoga bulan depan atau dua bulan ke depan harga sudah bisa kembali stabil lagi,” pungkasnya.(*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Ramli 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2637 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *