Memasuki Musim Penghujan, BPBD Nunukan Siagakan Personel di Wilayah Rawan Bencana Alam

benuanta.co.id, NUNUKAN – Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan siagakan sejumlah personel untuk antisipasi bencana alam.

Kepala Sub Informasi BPBD Nunukan, Basir mengatakan, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan, saat ini sudah memasuki musim penghujan setelah beberapa bulan lalu musim kemarau.

“Kalau untuk personel selalu kita siagakan, untuk di wilayah Krayan itu ada 4 personel, Lumbis 5 personel, Sembakung 2 personel, Sebuku 4 personel, Pulau Sebatik 1 personel. Selebihnya kita siagakan di sini, jadi kalau ada musibah atau bencana personel yang di sini kita geser kesana,” ungkap Basir kepada benuanta.co.id, Senin (3/6/2024).

Baca Juga :  Belajar Budaya Tidung di Nunukan akan Dibawa ke Malaysia

Basir membeberkan, untuk wilayah yang rawan banjir saat musim penghujan di beberapa wilayah sepanjang aliran sungai Sembakung. Yakni mulai dari Kecamatan Lumbis, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong.

Jika biasanya sejumlah wilayah tersebut sering dilanda banjir tahunan, namun Basir mengatakan jika untuk tahun ini belum ada terjadi banjir.

“Biasanya memang banjir tahunan itu di awal tahun, tapi hingga saat ini belum ada, ini juga karena faktor musim kemarau yang terjadi sejak akhir tahun 2023 lalu,” ucapnya.

Namun, Basir mengatakan jika pihaknya hanya menerima laporan terkait air sungai yang meluap yang menggenangi beberapa ruas jalan dan fasilitas umum namun hanya berlangsung satu hari saja.

Baca Juga :  Tak Betah Kerja di Malaysia, PMI Ini Kabur Lewat Jalur Darat Perbatasan Krayan

“Seperti di awal tahun ini daerah atap sempat air naik dan menggenangi beberapa fasilitas umum cuman beberapa hari air kembali normal, begitu juga di wilayah Sebuku beberapa hari lalu faktor hujan dan air suangi menguap sempat menggenangi ruas jalan tapi hanya satu hari langsung surut kembali,” jelasnya.

Sementara itu, untuk wilayah yang rawan longsor saat musim penghujan yakni di daratan tinggi Krayan, kemudian beberapa wilayah di wilayah 3 dan beberapa titik di Pulau Nunukan.

Baca Juga :  WNA Malaysia Selundupkan Sabu dalam Anus, Mengaku karena Terlilit Hutang 

“Longsor yang terparah itu biasanya terjadi di Krayan, belum lagi jika musim hujan bisa terjadi berlangsung sepanjang hari. Kita juga sudah siagakan personel disana,” ucapnya.

Kendati demikian, Basir mengatakan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, dan segara melaporkan ke pihaknya apabila terjadi bencana alam. (*)

Reporter: Novita A.K

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2636 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *