Turunkan Stunting, DP3AP2KB Kaltara Jalin Kerja Sama dengan Kemenag

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kalimantan Utara (Kaltara) gencar sosialisasikan program dan promosi penurunan stunting di daerah.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada DP3AP2KB Kaltara, Deddy Prasetya Noor, mengatakan kegiatan sosialisasi dan promosi stunting merupakan program utama di bidangnya pada tahun 2024.

Program ini berupaya agar masyarakat dapat memahami bahaya stunting dan cara mencegahnya. Termasuk langkah penanganan kepada anak yang sudah divonis mengalami stunting dalam proses tumbuh kembangnya.

Baca Juga :  DP3AP2KB Kaltara Optimis Kembali Raih Penghargaan PUG 2025

“Berbicara soal penanganan stunting, bidang kami fokus pada kegiatan sosialisasi dan promosi kepada masyarakat,” sebutnya, Senin (27/5/2024).

Deddy menjelaskan, substansi yang menjadi bahan promosi dan sosialisasi antara lain pencegahan perkawinan usia anak dan menjaga 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Pemerintah diakui memang mencegah kasus baru stunting sejak pasangan menuju kehidupan berumah tangga.

“Jadi sebelum membina rumah tangga itu sudah kami beri pemahaman,” ungkapnya.

Tak hanya itu, DP3AP2KB Kaltara juga bekerja sama dengan instansi terkait. Salah satunya dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di kabupaten dan kota.

Baca Juga :  DP3AP2KB Kaltara Optimis Kembali Raih Penghargaan PUG 2025

“Kami salah satunya bekerja sama dengan Kemenag, saat Kemenag memberikan bimbingan pada calon pengantin, di situ juga ada sosialisasi mengenai persiapan calon pengantin sebelum memiliki momongan,” terangnya.

Pemerintah berupaya agar kasus stunting bisa dicegah dari awal melalui pemenuhan gizi di masa 1000 Hari Pertama Kelahiran. Seorang ibu harus terpenuhi asupan gizinya.

Baca Juga :  DP3AP2KB Kaltara Optimis Kembali Raih Penghargaan PUG 2025

“Jangan sampai ibu yang mengandung kekurangan gizi di awal 1000 HPK, karena faktor dari ibu sangat penting. Makanya ketika ada ibu mengandung mengalami anemia atau kekurangan darah, mereka diberikan tablet tambah darah, itu dari dinas kesehatan,” pungkasnya.(adv)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *