Dinding Dapur Bernandus Jebol Kena Tanah Longsor

benuanta.co.id, TARAKAN – Hujan deras sejak Senin pagi, 27 Mei 2024, mengakibatkan tanah longsor di tiga lokasi berbeda di Kota Tarakan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat lokasi longsor di RT 10 dan RT 15 Kampung Bugis, dan RT 10 di Kelurahan Kampung Satu.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) dan Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Tarakan, Asril Maulid menyampaikan, longsoran di RT 10 Kampung Bugis menutupi akses jalan warga. Dilakukan pengerukan menggunakan skop bersama warga.

Sementara, untuk longsoran di RT 15 menjebol dinding dapur salah satu warga. “Longsornya di belakang rumah, sama juga yang di Kampung Satu seperti itu,” ungkap Asril.

Baca Juga :  Bea Cukai Tarakan Dorong Produk UMKM yang Berpeluang Ekspor

Penanganan longsor pihaknya melakukan penutupan tanah yang melekat pada dinding rumah menggunakan terpal. Tujuannya agar air hujan tak turun langsung ke tanah tersebut sehingga tak merembes ke dalam rumah.

“Kalau sudah agak aman, nanti tanah itu dimasukkan ke dalam karung untuk dibuatkan pondasi seperti siring, supaya menghambat laju air dan pergerakan tanah,” tuturnya.

Terdapat pula permintaan dari warga yang tertimbun longsor untuk dilakukan pengecoran. Menyikapi hal itu, ia mengungkapkan terdapat program stimulan berupa bantuan secara periodik. Hanya saja bantuan yang diberikan tidak terlalu besar yakni Rp 5 juta per titik longsor.

Biasanya pihaknya memberikan berupa fisik seperti batu, semen, papan atau balok. Selain dari BPBD, bagian Kesra Pemkot Tarakan juga memberikan bantuan Rp 1,5 juta per titik dengan tahapan analisis titik longsor terlebih dahulu.

Baca Juga :  Empat Anak dengan Kasus Penganiayaan Diberikan PMP

“Anggaran kita ada di tahun 2024, tapi di tahun 2023 untuk korban yang terdampak longsor belum kita berikan bantuan. Jadi anggaran untuk 2024 ini masih diberikan untuk korban di tahun 2023,” jelasnya.

Bernandus selaku pemilik rumah di RT 15 Kampung Bugis mengatakan sekira pukul 06.30 WITA ia berada di depan rumah selepas mengantar anaknya sekolah. Ia sempat mendengar suara gemuruh di belakang rumahnya.

“Itu tanah sudah tingginya 1,5 meter. Tapi belum jebol (dinding rumahnya). Akhirnya saya ambil sekop untuk kasih jalan air. Kemudian saya menghubungi keluarga dan teman untuk tolong saya,” ucapnya.

Baca Juga :  Dinsos Tarakan Kucurkan Rp 10,2 Miliar Bayar Iuran BPJS Kesehatan untuk Masyarakat Kurang Mampu

Sekira pukul 08.00 WITA, Bernandus mendengar suara gemuruh cukup kencang. Setelah dicek, dinding rumahnya sudah rusak terkena tanah longsor. Lokasi rumah Bernandus memang di bawah perbukitan.

“Jadi sudah jebol. Kami amankan barang-barang di dapur kita ungsikan ke rumah tetangga,” pungkasnya.(*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2654 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *