benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltara berharap Pajak Air Permukaan (PAP) dapat meningkat pada tahun ini.
Pasalnya, dari lima objek pajak yang menjadi tanggung jawab Bapenda Kaltara, PAP terbilang masih minim realisasi penarikan, jika dibandingkan objek pajak lainnya. Sehingga, ke depan akan dicarikan solusi dalam meningkatkan PAP tersebut.
Kabid Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan Pajak dan Retribusi Daerah, Hadi Hariyanto mengungkapkan, Pajak Air Permukaan menjadi sumber pendapatan daerah. Untuk itu, perlu peningkatan dalam realisasinya. Tahun 2023, PAP hanya terealisasi 89 persen atau jika di rupiahkan dari target Rp 3.520.000.000 hanya terealisasi penarikan pajak Rp 3.162.554.867.
“Persoalan yang terjadi, masih banyak perusahaan yang belum ditarik Pajak Air Permukaan. Padahal, tidak sedikit perusahaan di Kaltara,” sebutnya, Kamis (16/5/2024).
Bapenda Kaltara akan berkoordinasi dengan instansi terkait, untuk kembali dan lebih aktif dalam mencari sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari objek PAP.
“Harus aktif lagi untuk mencari perusahaan uang menggunakan air,” sebutnya.
Dengan adanya mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) baik di Mentarang, Kabupaten Malinau maupun di Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan. Maka ke depannya akan menjadi sumber pendapatan daerah dari objek Pajak Air Permukaan. Begitu juga dengan adanya kawasan industri di Kaltara yang nantinya akan ditarik Pajak Air Permukaan.
“Jadi 2024 ini, kita akan berupaya aktif dan memaksimalkan potensi pajak yang ada sesuai dengan aturan,” tutupnya.(adv)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli