71 Hektare Sawah Desa Karang Agung Ditabur Anti Hama

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dalam rangka mengantisipasi perubahan cuaca di musim tanam gaduh, serta adanya kasus serangan kresek pada tanaman padi di Desa Karang Agung, Kabupaten Bulungan.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara melakukan upaya pengendalian hama kresek secara serentak pada wilayah pertanaman padi di Karang Agung.

Kepala DPKP Provinsi Kaltara, Heri Rudiono mengatakan dengan melibatkan peran serta masyarakat petani yang berada di wilayah itu, upaya pengendalian dilakukan agar serangan ini tidak lebih meluas dan berdampak pada kehilangan hasil dari budidaya petani padi di daerah ini.

“Serangan kresek ini memang sangat mengancam keberlangsungan pertanian bahkan bisa mengakibatkan hasil produksi rusak atau bahkan gagal panen. Makanya kita di sini melakukan upaya pencegahan agar tidak ada lagi serangan kresek,” kata Kepala DPKP Kaltara yang akrab disapa Heri pada Senin, 29 April 2024.

Ia menjelaskan serangan kresek sendiri merupakan serangan pada Bakteri Xanthomonas Oryzae, yang di mana serangan oleh bakteri ini dapat mengakibatkan kerusakan tanaman dan juga dapat menurunkan hasil produksi tanaman padi.

Ia melanjutkan pengendalian penyakit ini dilakukan atas kerjasamanya antara petani, masyarakat desa setempat, penyuluh pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Utara, bantuan obat telah dilakukan dari DPKP Kaltara sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keberhasilan usaha budidaya tanaman pangan di Desa Karang Agung.

“Jadi ini merupakan komitmen kita bersama dalam menjaga kualitas produksi pertanian di Kabupaten Bulungan dan alhamdulilahnya langkah ini disambut baik oleh Petani di Desa Karang Agung, Kabupaten Bulungan,” terangnya.

Tak hanya itu, dalam mengatasi serangan hama kresek ini sendiri, pihak DPKP Kaltata secara bersama memberikan obat pertanian untuk mengatasi serangan kresek di Karang Agung dengan menabur obat pada seluas 71 hektare sawah.

“Di sini ada sekitar kurang lebih 140 hektare sawah dan 71 hektarenya kita berikan obat karena sudah memulai proses penanaman padi,” lanjutnya lagi.

“Kita berharap agar hal-hal seperti ini juga dapat diperhatikan oleh petani yang lainnya dengan membuat laporan agar kita di Pemerintahan juga bisa cepat mengatasi persoalan-persoalan pertanian,” pungkasnya. (*)

Reporter : Osarade

Editor: Nicky Saputra 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2655 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *