DPKP Kaltara Harap Bongkar Muat Ketahanan Pangan Diprioritaskan 

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Selama triwulan I tahun 2024, komoditi pokok di pasar tradisional ataupun modern terpantau harganya naik. Selain karena bertepatan dengan momentum bulan Ramadan, adanya dampak el-nino diberbagai daerah pertanian juga menjadi salah satu penyebab naiknya harga komoditi pokok.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara juga membeberkan faktor lainnya yang menyebabkan komoditi pokok di Kaltara mengalami kenaikan harga.

Salah satu faktornya moda angkutan transportasi dan moda pelayanan pelabuhan di Kaltara.

Baca Juga :  DPKP Kaltara Pastikan Stok Pupuk Subsidi Tercukupi

“Jarak tempuh transportasi angkutan kita sangatlah jauh yang pastinya akan menambah biaya operasional dan kedua ialah sistem bongkar muat kita di pelabuhan yang masih terbatas,” kata Kepala DPKP Kaltara Heri Rudiono, Ahad, 07 April 2024.

Menurut Heri, alat derek untuk memindahkan barang dari kapal ke pelabuhan masihlah sangat terbatas bahkan hanya satu di Pelabuhan Tengkayu I.

Kondisi seperti inilah yang kadang membuat sistem bongkar muat menjadi antrian dan menyebabkan komoditi pokok terlambat untuk turun di pelabuhan.

Baca Juga :  DPKP Kaltara Pastikan Stok Pupuk Subsidi Tercukupi

“Kalau bongkar muatnya terlambat maka distribusi ke daerah juga ikut terlambat. Makanya terkadang ada beberapa komoditi pokok yang menjadi langka, padahal kondisi sebenarnya, komoditi pokok itu tidaklah langka hanya terlambat dibongkar muat,” ujarnya.

Oleh karena itu, agar situasi seperti itu tidak berlanjut terus-menerus, Heri pun mengaku pihaknya sudah berkordinasi bersama Dishub Kaltara. Agar sekiranya Dishub Kaltara dapat menemukan solusi untuk mengatasi keterlambatan bongkar muat di pelabuhan.

Baca Juga :  DPKP Kaltara Pastikan Stok Pupuk Subsidi Tercukupi

“Bahkan hal ini sudah sudah kita bahas bersama dengan pihak-pihak terkait termasuk otoritas pelabuhan dan bongkar muat barang,” lanjutnya.

“Karena bagaimana pun kita ingin setiap pihak dapat membantu dan menemukan solusi, kalau perlu bongkar muat komoditi pokok bisa diutamakan dari bongkar muat barang non-pangan,” pungkasnya.(adv)

Reporter: Osarade

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *