Lepas Liar Lagi, BKSDA Susun Skema Evakuasi Bekantan Depan Pelindo Tarakan 

benuanta.co.id, BERAU – Bekantan jenis Nasalis Larvatus yang biasa diam di depan kantor Pelindo Tarakan belum lama ini sudah dievakuasi petugas BKSDA Kaltim wilayah Berau. Kabarnya Bekantan tersebut setelah diamankan dipindahkan ke wilayah Juata. Alhasil, Bekantan yang dipindah ini dikabarkan kembali lagi ke depan kantor Pelindo.

Bekantan ini biasa berjalan melalui kabel di pinggir jalan. Namun posisinya tak jauh-jauh dari depan kantor Pelindo. Walaupun hewan langka ini tidak menyerang orang tapi keberadaannya di tempat umum kurang tepat.

Seorang warga sekitar Lingkas Ujung, Juna, membenarkan kalau Bekantan yang pernah ditangkap petugas BKSDA kini kembali lagi.

“Kembali dia, padahal sudah ditangkap waktu itu,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemkot Beri Seminggu untuk Kosongkan THM bagi Tenant yang Tidak Menyewa

Keterangan Juna, Bekantan ini memang tidak menyerang orang. Walaupun sebelumnya pernah mengejar pengendara motor yang mencoba memberikannya makanan berupa pisang.

Terpisah, Kepala BKSDA Kaltim Muhammad Ilyas mengatakan, sudah mengetahui informasi berkeliaran kembali hewan langkah tersebut dari grup WhatsApp warga Tarakan

Sebab banyak netizen mengeluhkan keberadaan hewan dilindungi itu sempat membahayakan pengguna jalan setempat dan aktivitas perkantoran daerah tersebut

“Kemarin kami sudah menerima informasi terkait Bekantan yang sempat kami evakuasi kembali lagi di tempat semula,” ucapnya Selasa (19/3/2024).

“Ya kami sudah beri informasi tim di sana agar coba halau pergerakannya. Nanti kalau tidak bisa dihalau. Kami coba turun tim kami dari Berau untuk penembak bius,” tambahnya kepada benuanta.co.id.

Baca Juga :  UPT BKN Siapkan Fasilitas untuk Seleksi CPNS Tahun Ini

Diketahui Bekantan jenis Jantan itu, pihaknya menyebutkan berbobot 10 kilogram (Kg) dan berusia 10 tahun.

“Padahal waktu saat awal kami evakuasi sudah bius setengah dosis lalu kami taruh di hutan jauh dari Kota Tarakan,” bebernya.

Apa lagi secara umum, menurutnya Bekantan hidup di hutan Mangrove dan memang terkadang ada hewan jantan berhidung panjang tersingkirkan pada wilayah atau kelompok.

“Karena persaingan kelompok atau hanya itu saja. Yang menganggu satu atau dua individu juga terganggu. Tapi saya harap bekantan tersebut kembali ke habitatnya,” imbuhnya.

Baca Juga :  DPMPTSP Targetkan Investasi di Tarakan Capai Rp 13 Triliun Tahun Ini

Ia pun akui kondisi tempat habitat Bekantan di Kota Tarakan sudah sangat terbatas

“Namun banyaknya Bekantan berkeliaran di jalanan raya umum Tarakan hanya karena individu itu tersingkirkan. Karena persaingan kelompok,” ujarnya.

Namun dirinya juga yakin Bekantan jenis lainnya aman di habitat hutan Mangrove yang ada.

“Sebab banyaknya hewan bekantan keluar dari habitat karena kalah perebutan wilayah atau kepala wilayah dalam hutan Mangrove itu,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie

Editor: Ramli 

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2703 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *