benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Masalah pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan tidak terlepas dari peningkatan jangkauan dan perluasan pelayanan kesehatan, termasuk pembangunan kesehatan di daerah-daerah terpencil dan daerah perbatasan.
Meski pemerintah sudah membuka lowongan untuk penempatan dokter di daerah Krayan Kabupaten Nunukan sejak 2023 lalu, hingga kini masih sepi peminat.
Menanggapi hal tersebut ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kalimantan Utara (Kaltara) Albertus Stefanus Marianus mengatakan, perlu adanya kajian untuk menyekolahkan atau memberikan beasiswa anak-anak daerah untuk ditempatkan kedaerahan asal khususnya di bidang kesehatan, sebab menurutnya hal tersebut sangatlah penting.
“Itulah berbedanya kita dengan dokter militer ketika selesai pendidikan, mereka siap ditempatkan dimana saja meskipun daerah terpencil, kalau dokter biasa ketika di tempat di daerah pedalaman misalnya. Dua tahun paling lama minta kembali ke daerah asal dan itu selalu menjadi alasannya,” ucapnya, Kamis (29/2/2024).
Albert sapaan akrabnya juga mengatakan, meminta kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk memberikan hak yang selayaknya, sehingga jika ada dokter dari pulau Jawa yang berminat untuk mengabdi merasa tidak berbeda meskipun kondisinya berada di pedalaman.
“Naikkan lagi gaji dan tunjangan jika ada dokter yang mau ditempatkan di wilayah perbatasan dan dokter yang sudah ditempatkan, hak-hak juga harus terpenuhi,” katanya.
Tak hanya itu, dirinya hanya bisa berharap, pada petugas kesehatan yang ada saat ini, dapat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat sebab kesehatan sangat penting.
“Dalam bidang kesehatan memiliki peran penting dalam memberikan perawatan, diagnosis, pengobatan, serta promosi kesehatan kepada individu dan masyarakat secara umum,” pungkasnya.(*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Ramli