Kaltara Hadir di Penas KTNA, Harapkan Pemerintah Dapat Bina Petani

benuanta.co.id, TARAKAN – Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI digelar di Padang, Sumatera Barat. Pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di lima kabupaten kota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) juga turut menghadiri dengan rombongan sebanyak 200 orang.

Dalam pertemuan KTNA di Padang itu banyak hal yang didapatkan. Salah satunya seluruh daerah dapat memamerkan capaian hasil inovasi dan teknologi terbaru dari penggiat tani. Juga pertemuan loka karya dan seminar di kelompok organisasi masing-masing.

“Misal saya mewakili Pengurus HKTI Kaltara sempat hadir dalam dialog yang di lakukan oleh Universitas Negeri Padang. Banyak membahas kemajuan, dan program-program pemerintah untuk memperkaya wawasan petani Sorgom yang lagi di prioritaskan oleh Kementerian Pertanian. Sampai ke pemilihan jenis tanah, olahan sorgom dan pasar,” beber Norhayati Andris mewakili HKTI Kaltara.

Baca Juga :  Jika Disetujui KASAD, Korem 092/Maharajalila akan Naik Jadi Kodam

Ia juga menyampaikan kepada Kementerian Pertanian saat sesi tanya jawab menyoal program unggulan yang harus dikaji dan membina petani agar mandiri pada satu jenis tanaman.

“Saya menyampaikan jangan selalu gonta ganti program dalam jarak dekat. Seperti tahun sebelumnya ada program yang menanam Ubi Gajah, lalu ganti jagung. Program yang berganti-ganti dan viral tentu akan mempengaruhi semangat para petani,” lanjutnya.

Baca Juga :  Mengeliatnya Garam Krayan hingga ke Negara Tetangga

Meski begitu, ia bersyukur karena Kaltara dapat menghadiri Penas KTNA untuk pertama kalinya. Semangat yang luar biasa datang dari petani Kaltara untuk berdialog dan bertukar pikiran sesama petani di Indonesia.

“Harapan kita ke depan pemerintah Kaltara bisa mengantarkan petani, nelayan, peternak lebih bersemangat dan berinovasi,” tambah anggota DPRD Kaltara ini.

Baca Juga :  Lepas Peserta Hash, Gubernur Kaltara Coba Rute Super Long

“Jangan pernah malu jika di KTP tertulis pekerjaan petani atau nelayan. Karena petani dan nelayan kita bisa hidup juga menghidupi orang banyak,” pesan Norhayati. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *