benuanta.co.id, NUNUKAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan mencatat selama bulan April 2023, total belasan haktare lahan warga yang terbakar di Nunukan.
Kasubid Informasi BPBD Nunukan, Basir mengatakan, sebagian besar lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat dan diduga dilakukan dengan sengaja oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk pembukaan lahan.
“Tapi saat kita ke lokasi, tidak ada kita temukan pelaku yang ada di lokasi maupun saksi yang ada disekitar situ,” kata Basir kepada benuanta.co.id, Senin (1/5/2023).
Sementara itu, kasus kebakaran hutan (Karhutla) mulai marak terjadi di akhir bulan yakni sejak 24 April ini yang terjadi di tiga lokasi yakni, Jalan Kampung Pisang Kecamatan Nunukan seluas 1.036 hektare, lalu Jalan Aji Mare Uddani, Kecamatan Nunukan Selatan seluas 2 hektare dan Jalan Persemaian, Kecamatan Nunukan seluas 3.096 hektare.
Bahkan, pihaknya mencatat ada beberapa lokasi dengan total luasan yang terbakar yakni 17 haktare.
Namun, menurutnya lokasi terbesar terjadinya karhutla yakni di Jalan Sei Mengkudu, Kecamatan Nunukan Selatan yang terjadi pada 25 April lalu. Yang mana, luas lahan yang terbakar yakni kurang lebih 9,149 hektar.
“Bahkan, dari yang sama kebakaran terjadi juga di lokasi berbeda yakni dekat kantor Kejaksaan Negeri Nunukan dengan luas 400 meter kubik,” bebernya.
Basir menyampaikan, saat proses pemadaman, terkadang pihaknya terpaksa menggunakan peralatan seadanya lantaran ada beberapa akses jalan menuju lokasi yang tidak bisa dimasuki kendaraan.
Selain itu, pihaknya juga mengaku tidak pernah menemukan keberadaan pemilik lahan di lokasi kebakaran, bahkan pihaknya juga tidak tahu siapa pemilik lahan tersebut.
Disampaikannya, melihat kondisi ini, ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak melakukan pembakaran hutan dengan alasan membuka lahan, apalagi melihat kondisi sedang musim kemarau sehingga saat kebakaran, api akan begitu cepat menyebar.
“Sudah selalu kita sampaikan, kita himbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Itu sangat berbahaya,” pungkasnya.(*)
Reporter: Novita A.K
Editor: Ramli