benuanta.co.id, NUNUKAN – Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN) Nunukan masih banyak orang yang beranggapan dengan mengkonsumsi narkotika menjadi kuat untuk bekerja itu adalah pemahaman yang keliru.
Humas BNN Nunukan, Zainal Arifin, mengatakan narkotika jenis sabu-sabu itu bersifat stimulan atau menstimulasi pada tubuh untuk bekerja diluar kemampuan. Sebenarnya tubuh itu membutuhkan waktu beristirahat. Waktu produktif hanya 8 atau 12 jam sehari untuk beraktivitas.
“Kata orang yang menggunakan narkoba dua hari dua malam tidak ada capeknya bekerja, itu adalah dari efek stimulan dari obat tersebut, padahal tubuh kita itu dipaksa bekerja diluar kemampuannya,” jelas Zainal, kepada benuanta.co.id, Ahad (2/4/2023).
Lanjut dia, yang biasanya normal bekerja itu hanya 8 hingga 12 jam namun dibuat tidak ada capek, itu adalah pemahaman yang keliru.
Dia menegaskan narkoba jenis sabu yang bekerja secara stimulan yang memicu tubuh untuk bekerja diluar kemampuan, padahal efeknya tubuh akan menjadi rusak dan akan dapat terlihat dalam jangka waktu satu hingga dua tahun mendatang.
Selain itu, narkoba ibaratnya bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.
Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli
