Tarakan, Nunukan, dan Malinau Mulai Lakukan Uji Sampel Takjil

benuanta.co.id, Tanjung Selor – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) hari ini telah mulai melakukan koordinasi dengan Dinkes Kabupaten Kota untuk melakukan pengawasan terhadap produk makanan dan minuman yang dijual menjelang berbuka puasa selama bulan ramadan.

Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan Dinkes Kaltara, Rustam Effendy mengatakan beberapa jumlah produk takjil telah diambil sampelnya dan sedang menunggu proses hasil akhir.

“Sementara ini masih berproses. Tadi kami sudah hubungi dinkes kabupaten kota. Sementara ini masih berproses dari Nunukan,” ucapnya Kamis (30/3/2023).

Kemudian pengawasan takjil selama ramadan, pihaknya menjelaskan sudah melakukan tusi pendampingan.

Baca Juga :  Sasaran PIN Polio Didominasi Wilayah Tarakan 

“Terkait pengawasan takjil ramadan, kami dari provinsi telah melakukan pendampingan dan fasilitasi teman-teman dinkes kabupaten kota dan Sanitarian Puskesmas saat ini masih berproses melakukan inspeksi di lapangan,” tuturnya.

Dijelaskannya peran fungsi petugas sanitarian dari Dinkes Kabupaten Kota yaitu lakukan pengamatan pula terhadap fisik tekstur produk takjil.

“Dalam inspeksi petugas sanitarian melakukan pengamatan fisik terhadap tekstur dan warna selanjutnya melakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan menggunakan peralatan sanitarian kita meliputi pemeriksaan pewarna, bahan kimia seperti formalin, borax, rhodamine dan zat aditif,” tuturnya.

Baca Juga :  Sasaran PIN Polio Didominasi Wilayah Tarakan 

Pengawasan sendiri akan dilakukan pada pekan kedua Ramadan. Hal itu dilakukan agar tidak memakan waktu lantaran pemerikasaan menggunakan alat portable bisa dilakukan dengan waktu yang singkat. Namun Rustam mengakui bahwa yang masih menjadi kendala beberapa kabupaten kota saat ini terkait ketersediaan alat pemeriksa sampel produk makanan.

“Penyediaan reagen ini kan dari anggaran tahun lalu, sedangkan untuk tahun ini pengadaan masih dalam tahap proses. sumber anggaran dari BOK Kesehatan di Puskesmas,” ucapnya.

Kendati demikian, katanya peran Dinkes Kaltara jika menemukan berbagai produk yang positif menggunakan bahan berbahaya di Kabupaten Kota bakal dilakukan pembinaan.

Baca Juga :  Sasaran PIN Polio Didominasi Wilayah Tarakan 

“Jika dalam pengawasan ini ditemukan hasil positif, sebisa mungkin dilakukan pembinaan dan edukasi dalam bentuk penyuluhan keamanan pangan. perlu diketahui juga selama ini dinkes kabupaten kota sudah melakukan pembinaan juga terhadap warung-warung makan yang sudah terdaftar,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Nicky Saputra

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2691 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *