benuanta.co.id, TARAKAN – Tim Hisab Rukyat Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Kaltara bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tarakan, melaksanakan pemantauan Hilal 1 Ramadan 1444 H, di Taman Berlabuh pada Rabu (22/3/2023).
Kepala BMKG Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan pemantauan hilal kali ini memiliki kendala, di mana lokasi titik pemantauan lebih rendah dari pada ufuk atau cakrawala.
Idealnya posisi pemantauan dan cakrawala harus berada di posisi yang sama agar posisi hilal dapat terlihat lebih mudah.
Tantangan lain berupa adanya awan tebal yang masih berada di ufuk menyulitkan petugas untuk melihat hilal tersebut.
Meskipun saat ini ketinggian hilal berada pada posisi 7 derajat 54 nenit, dan standarnya berada di ketinggian 3 derajat seharusnya sudah memasuki bulan baru.
“Peluangnya kecil ya, karena adanya kendala ini menyulitkan kita untuk melihat hilal pada pantauan kali ini, namun karena posisi hilal saat ini seharusnya sudah memasuki bulan baru,” ujar M. Sulam Khilmi.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Bimbingan Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Kaltara, H. Muhamamad Saleh menuturkan usia bulan yang saat ini sudah mencapai 16 jam itu tidak tampak di wilayah Tarakan.
Ia berharap agar nantinya hilal dapat dilihat dari wilayah lain di seluruh indonesia, guna dapat dibawa ke sidang Isbat Kemenag RI dan hasil sidang tersebut akan menjadi acuan 1 Ramadan nantinya.
“Meskipun hilal tidak terlihat di sini, kami mengimbau tetap mengikuti sidang Isbat nanti malam, agar kita mendengar bersama-sama kapan penentuan 1 Ramadan,” pungkasnya (*).
Reporter: Hendra Rivaldo
Editor: Yogi Wibawa