Relokasi Dua Desa Terdampak PLTA Belum Terealisasi, Gubernur Bakal Panggil Perusahaan Terkait

benuanta.co.id, Bulungan – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan di Kecamatan Peso yang akan dilaksanakan oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) dikeluhkan masyarakat. Pasalnya, sampai saat ini belum ada kejelasan, terutama untuk relokasi 2 desa yang nantinya bakal ditenggelamkan.

Dua desa itu adalah Desa Long Peleban dan Long Lejuh, yang akan di relokasi ke tempat lain. Namun sampai saat ini realiasinya belum ada, sehingga masyarakat dua desa itu meminta kejelasan. Mengetahui hal itu, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang pun akan memanggil PT KHE untuk menanyakan perihal tersebut, dan akan meminta penjelasan terkait ketidakpastian relokasi masyarakat 2 desa yang terdampak.

Baca Juga :  Bulog Bulungan Stok 1.200 Ton Beras

“Kalau memang informasi di lapangan belum terlaksana, nanti kita panggil perusahaan untuk menanyakan perihal itu,” ungkap Zainal kepada benuanta.co.id, 16 Maret 2023.

Dirinya menginginkan lokasi yang nantinya ditempati lebih layak dibandingkan dengan sebelumnya. Apapun bangunan yang ada seperti rumah ibadah, fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan dan fasilitas umum lainnya hingga infrastruktur harus dibangunkan di tempat yang baru.

Baca Juga :  Balita Meninggal Dunia di Sungai Kayan, Hanyut dari Muara Pengean Ditemukan di Tanjung Rumbia

“Saya minta perusahaan bisa mengatur di tempat lebih layak dan lebih baik. Kemudian bangunan rumah yang lebih layak dan bagus dari pada yang ada sekarang,” tegasnya.

Mantan Wakapolda Kaltara ini menambahkan, sebelum pembangunan PLTA terlaksana atau sebelum berdirinya bangunan. Maka lokasi dan perumahan masyarakat serta seluruh fasilitas yang ada dari Desa Long Lejuh dan Long Peleban harus siap.

Baca Juga :  Bapenda Kaltara Salurkan DBH Pajak ke Bulungan Sebesar Rp 6,28 Miliar

“Harus prioritaskan dulu relokasi yang terdampak, sebelum membangun PLTA. Secepatnya akan kita panggil perusahaannya,” paparnya.

Untuk diketahui, sebelumnya telah ada upayakan peledakan untuk pembuatan bendungan yang rencana dilaksanakan pada September 2022, namun hingga Maret 2023 ini belum terlaksana. (*)

Reporter: Heri Muliadi

Editor: Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *