benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara akhir tahun 2022 lalu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kembali menunjukkan kemajuan capai 5,34 persen
Hal tersebut disebabkan karena laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara mulai meningkat sejak 2021 sebesar 3,98 persen dan kemudian 2022 sebesar 5,34 persen.
“Keadaan ketenagakerjaan juga semakin membaik dilihat dari tingkat pengangguran terbuka yang semakin menurun, dan penduduk usia kerja yang terdampak pandemi berkurang secara signifikan,” kata Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai Ahad (12/3/2023).
Kata dia, capaian nilai dan komponen pembentuk IPM Provinsi Kaltara pada tahun lalu meliputi komponen Umur Harapan Hidup Saat Lahir (UHH) mencapai 72,67 persen disusul Harapan Lama Sekolah (HLS) 13,06 persen, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) 9,27 persen dan IPM 71,83 persen.
“IPM Kalimantan Utara tahun 2022 tercatat sebesar 71,83 persen meningkat 0,64 poin dari tahun sebelumnya. Capaian ini didukung adanya peningkatan dari semua komponen penyusun IPM. Dengan capaian ini, status pembangunan manusia di Provinsi Kalimantan Utara masih berstatus tinggi,” ungkapnya.
Mas’ud Rifai menuturkan jika secara nasional, IPM Provinsi Kaltara tahun 2022 berada pada urutan ke-21.
“Sementara itu, jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Kalimantan, Kalimantan Utara menempati urutan ketiga, setelah Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Ia melanjutkan perkembangan IPM di Provinsi Kaltara dari waktu ke waktu, karena sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, serta perkembangan IPM selalu dicatat dari tahun ke tahun.
“Selama periode 2013-2022, IPM Kaltara selalu mengalami peningkatan setiap tahun, kecuali pada 2020, akibat terdampak pandemi COVID-19. Pada periode tersebut, IPM Kaltara telah meningkat sebesar 3,84 poin, dari 67,99 pada tahun 2013 menjadi 71,83 pada tahun 2022. Sebelum pandemi (2013-2019), IPM Kaltara tumbuh rata-rata sebesar 0,76 persen per tahun,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie Silalahi
Editor: Yogi Wibawa