benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Tahun 2023 ini Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) belum miliki rencana untuk melakukan perawatan atau rehabilitasi situs-situs bersejarah yang menjadi ikon wisata Kaltara.
Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Njau Anau mengatakan perawatan pada situs-situs bersejarah telah dilakukan pada tahun 2022 lalu. Sehingga untuk tahun 2023 ini pihaknya tidak menjadikan perawatan situs bersejarah ke dalam pengerjaan dinas.
“Karena agendanya sudah dilakukan di tahun lalu. Maka di tahun ini perawatan situs sejarah tidak kita masukkan sebagai agenda kerja, kecuali ada sesuatu yang sifatnya urgensi seperti rusak karena bencana alam,” kata Njau Anau, Jumat, 3 Maret 2023.
Selain itu Njau Anau menjelaskan dalam melakukan rehabilitas terhadap situs bersejarah, ada beberapa kriteria yang harus terpenuhi. Seperti wewenang dari penanggung jawab situs bersifat darurat, di mana memang harus dilakukan perbaikan serta berkolaborasi dengan pemerintah daerah.
“Mayoritas situs bersejarah kita berada dalam tanggung Jawab Pemda, Disdikbud Kaltara dan pihak pewaris seperti istana kerajaan Kesultanan Bulungan,” jelasnya.
“Oleh karena itu ada koridor yang harus kita lewati, terkecuali situs bersejarah itu dihibahkan langsung kepada kita, baru kita bisa langsung agendakan perawatan setiap tahunnya,” tambahnya.
Saat ini situs bersejarah yang sudah resmi dihibahkan kepada Pemprov Kaltara, yakni istana kesultanan Kerajaan Bulungan. Nantinya istana yang terletak di Desa Salimbatu bakal dijadikan museum oleh Pemprov Kaltara.
“Rencananya secepatnya kita jadikan museum sejarah Kesultanan Bulungan dan situs ini juga sudah bisa kita kelola, karena status penanggung jawabannya yang sudah jelas berada di bawah Pemprov Kaltara,” pungkasnya. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Yogi Wibawa