Disdukcapil Tarakan Mulai Lakukan Perekaman Data Warga Binaan

benuanta.co.id, TARAKAN – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tarakan melakukan perekaman biometrik untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Tarakan. Perekaman ini dilakukan guna keperluan pendataan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 mendatang.

Saat dikonfirmasi, Kadisdukcapil Tarakan, Hamsyah mengatakan perekaman data ini telah dilakukan sejak Selasa, 28 Februari 2023 kemarin. Hari ini telah memasuki hari kedua pendataan.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2018 votes

Ia menguraikan berdasarkan data, terdapat 1.516 jiwa di Lapas Tarakan. Dari data tersebut telah ada 1.143 jiwa yang memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Baca Juga :  Atasi Masalah Lingkungan, Pj Wali Kota Tarakan Upayakan Penanganan Sampah 

“Berarti ada 373 jiwa lagi yang belum memiliki NIK,” sebutnya saat dikonfirmasi, Rabu (1/3/2023).

373 jiwa ini belum terkonfirmasi apakah sudah melakukan perekaman atau belum. Pada perekaman hari pertama terdapat 27 orang yang telah direkam datanya. Dari 27 itu terdapat 3 orang yang memiliki data duplikat.

“Itu artinya pernah perekaman kalau duplikat. 24-nya oke belum perekaman. Kalau untuk hari ini belum tahu berapa,” sebutnya.

Baca Juga :  Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, ASN Pemkot Tarakan Tak Ada yang Mangkir

Perekaman ini pihaknya targetkan akan selesai pada Jumat, 3 Maret 2023 mendatang. Hamsyah menegaskan dalam perekaman WBP ini tak ada spesifik domisili. Menurutnya, seluruh warga Indonesia memiliki hak pilih.

“Mungkin tidak semua kita rekam. Kita juga sudah cek sistem ada sekitar 582 sudah perekaman,” tegasnya.

Dalam hal ini, permasalah bukan terletak pada NIK. Melainkan hak pilih sebagai warga negara Indonesia yang harus terdata dan terekam datanya di Disdukcapil.

Perekaman pun akan dilakukan jika memang WBP mengaku belum melakukan perekaman. Jika sudah pernah merekam data, pihaknya tak lagi melakukan pendataan.

Baca Juga :  Arus Mudik Lancar, Pelanggaran Lalu Lintas Meningkat Selama Ops Ketupat 2024

“Kalau tidak ada NIK-nya kita rekam, itu nanti akan muncul juga akan ketahuan juga. Jadi kalau belum rekam harus rekam. Itu sebagai syarat pilih juga,” lanjut Hamsyah.

Lebih jauh Hamsyah mengungkapkan dari data 1.516 ini bersifat fluktuatif. Karena pasti akan ada WBP yang keluar karena sudah bebas dan ada juga WBP yang baru masuk.

“Kalau 1.516 ini data terbaru. Bisa saja besok berubah lagi,” tandasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Nicky Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *