benuanta.co.id, NUNUKAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (BDB) di kecamatan Nunukan Selatan sejak Januari hingga November 2022 mencapai 20 kasus.
Kepala Puskemas Nunukan Selatan, dr Evi Maryani, mengatakan musim penghujan yang terus terjadi beberapa hari ini bisa menyebabkan meningkatnya DBD. Terlebih kasus DBD mengalami peningkatan dibandingkan bulan Oktober nol kasus, namun di November DBD mencapai 2 kasus.
“Sebanyak 20 kasus ini terdiri dari Kelurahan Nunukan Selatan 10 dan 5 kasus ada di Kelurahan Tanjung Harapan. Sedangkan di Kelurahan Mansapa 1 kasus dan di Kelurahan Selisun 4 kasus,” kata Evi Maryani kepada benuanta.co.id pada Ahad, 20 November 2022.
Berbagai upaya pencegahan dilakukan agar jumlah kasus DBD ditekan sedini mungkin. Salah satunya dengen pembagian Abate, pemantauan jentik, maupun sosialisasi untuk mencegah DBD. Warga Nunukan Selatan juga diminta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan asupan gizi yang seimbang.
DBD ini tidak hanya terfokus di satu tempat saja, namun tersebar di 4 kelurahan yang ada di Kecamatan Nunukan Selatan.
Dokter Evi juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada karena cuaca yang tidak menentu hingga saat ini, terutama hujan tiba-tiba panas. Itu bisa menurunkan daya tahan tubuh ditambah pola hidup yang kurang sehat.
“Pola makan banyak jajan seperti makan gorengan, minum es, dan kurang menum air putih, ditambah kurang makan yang sehat, sehingga itu dapat menurunkan daya tahan tubuh,” jelasnya.
Tidak hanya itu, faktor lingkungan yang tidak bersih dapat meningkatkan kesempatan nyamuk berkembang biak, banyak faktor yang menyebabkan mudah terkena gigitan nyamuk DBD.
“Di musim penghujung tidak menentu itu kita harus benar-benar meningkatkan kesehatan kita, jaga diri kita,” imbuhnya. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Yogi Wibawa