Disebut Dokter “Tulang”, Ini Ulasan dr. Nugroho Setyowardoyo Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD dr. H. Jusuf SK

benuanta.co.id, TARAKAN – Sering kali masyarakat menyebutkan dokter Ortopedi dan Traumatologi dengan sebutan spesialis sakit tulang.

Padahal menurut dr Nugroho Setyowardoyo, Sp. OT (K) Spine dokter Ortopedi dan Traumatologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari alat gerak.

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2054 votes

“Alat gerak itu bukan hanya otot sendi kemudian saraf dari seluruh sistem alat gerak yaitu tangan kaki pinggul tulang belakang itulah yang masuk dalam ruang lingkup di Ortopedi dan Traumatologi,” ucap Rabu (16/11/2022).

Lebih lanjut, dr Nugroho Setyowardoyo akui waktu pertama kali poli spesialis Ortopedi dan Traumatologi beroperasional di RSUD dr Jusuf SK masyarakat sering sebut dokter tulang.

“Baru pertama kali datang disebut dokter tulang. Jadi orang kalau datang ke sini sakit tulang baru ke Ortopedi padahal bukan tulang saja yang perlu dipahami dahulu,” bebernya.

Bahkan selama menjadi dokter spesialis Ortopedi dan Traumatologi pihaknya mengatakan banyak pasien lanjut usia (lansia).

“Kalau utama di Indonesia kebanyakan pasien trauma, pasien kecelakaan sepeda motor menyebabkan patah tulang, cedera otot dan cedera olahraga. Tetapi kalau di Kaltara ini bukan kayak di Pulau Jawa di sini banyak pasien lansia,” ucapnya.

Tak hanya itu, pihaknya menuturkan layanan spesialis Ortopedi dan Traumatologi hanya ada di RSUD dr Jusuf SK.

“Karena di RSUD dr Jusuf SK hanya satu-satunya membuka pelayanan Ortopedi dan Traumatologi jadi hampir seluruh operasi Ortopedi itu semua pasien rujukan dari seluruh Kabupaten di Kaltara,” ungkapnya.

Kemudian dr Nugroho Setyowardoyo menyebutkan sekali layani pasien operasi Ortopedi dan Traumatologi di RSUD dr Jusuf SK bisa mencapai 6-8 orang.

“6 sampai 8 orang operasi kalau poli terima pasien 60 sampai 80 orang sehari. Dulu 4 tahun lalu saya melayani sendiri pasien Ortopedi dan Traumatologi sekarang sudah berdua satu orang dinas di poli satu lagi dinasnya di kamar operasi,” ujarnya.

Diungkapkannya selama menjadi dokter spesialis Ortopedi dan Traumatologi selalu mendapat pasien paling banyak.

“Dan sering lembur, karena operasinya kebanyakan operasi elektif operasi yang direncanakan alat-alatnya banyak dan khusus seperti pemasangan pen, penyambungan otot, operasi saraf kejepit juga dilaksanakan dalam jam kerja jam 8 sampai 16.00,” jelasnya.

Kemudian kata dr Nugroho Setyowardoyo sekali menjalankan operasi pasang pen pasien Ortopedi dan Traumatologi tergantung tingkat jenis tindakan medis intensif.

“Tergantung jenis operasinya misal 1 pasien ada jalani operasi satu jam sampai 5 jam,” pungkasnya.(*)

Reporter: Georgie Silalahi

Editor: Ramli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *