benuanta.co.id, TANA TIDUNG – Menyusul adanya laporan masyarakat terkait dugaan adanya ‘permainan’ terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh para penyalur BBM di Kabupaten Tana Tidung (KTT), Bupati KTT Ibrahim Ali berencana akan melakukan hearing kepada para penyalur BBM.
Diketahui saat ini ada dua Agen Pemasok Minyak Solar (APMS) yang ada di KTT, namun salah satu APMS yang ada di Desa Betayau diketahui tidak pernah beroperasi, yang mengakibatkan adanya dugaan permainan BBM yang terjadi.
“Ada banyak masyarakat yang mengadukan hal ini kepada saya. Makanya saya berencana akan memanggil para penyalur itu, untuk hearing,” kata Ibrahim Ali pada Jumat 22 Juli.
Dalam hearing nanti, orang nomor satu di KTT itu ingin membahas sejumlah permasalahan BBM dan kebenaran dari laporan masyarakat, mengingat beberapa wilayah yang ada di KTT sempat mengalami kelangkaan BBM.
“Permasalahan ini harus kita selesaikan dan harus kita tegaskan ke pihak penyalur, karena setahu saya memang ada salah satu APMS yang tidak pernah buka untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat,” ungkapnya.
Jika nantinya panggilan hearing ini tidak diindahkan oleh pihak penyalur, maka Ibrahim Ali menegaskan dirinya tidak akan segan untuk bersurat ke pihak PT. Pertamina untuk dilakukannya pencabutan izin usaha.
“OPD terkait dan DPRD sudah saya komunikasikan terkait hal ini dan saya tegaskan mereka wajib hadir dalam hearing nanti, atau kita bersurat ke Pertamina,” tegasnya lagi.
“Hal ini kita lakukan agar tidak ada permainan BBM yang terjadi di KTT, karena apa, sudah banyak warga yang mengeluh dan melapor kesaya terkait BBM ini,” pungkasnya.
Terpisah, Ferri, salah satu masyarakat KTT yang ditemui oleh benuanta.co.id, mengatakan dirinya yang berprofesi sebagai sopir truck sempat kesulitan mencari BBM. Hal itu diakui Ferri, karena tidak adanya APMS yang buka dan tidak adanya solar yang tersedia di KTT.
“Yang namanya APMS kan harus ada BBM solar itu, minimal bukalah untuk melayani kebutuhan masyarakat. Tapi kemarin itu, sempat lama tidak buka. Bahkan yang di Betayau sama sekali tidak pernah buka,” kata Ferry.
Pihak benuanta.co.id sempat mencoba mengkonfirmasi hal ini kepada pemilik APMS Desa Betayau, namun saat dihubungi pemilik APMS tidak merespon. (*)
Reporter: Osarade
Editor: Matthew Gregori Nusa