Ini Penjelasan BMKG Soal Cuaca Tak Menentu Melanda Kaltara

benuanta.co.id, TARAKAN – Cuaca dalam beberapa hari terakhir terbilang tidak stabil di beberapa wilayah di Kalimantan Utara (Kaltara). Seperti hujan yang tiba-tiba melanda di tengah teriknya matahari.

Forecaster Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, Raa’ina Farah Nur Annisa menjelaskan kondisi cuaca ini karena adanya penguapan dan suhu yang relatif cukup tinggi saat siang hari.

“Tidak ada bibit siklon di perairan Indonesia maupun di dekat Indonesia. Hanya penguapan di wilayah perairan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/6/2022)

Ia melanjutkan terdapat sirkulasi angin membawa awan yang terbentuk akibat penguapan di wilayah perairan ke wilayah daratan. Sehingga hal tersebut menjadi faktor yang menyebabkan terjadi hujan di wilayah Kaltara.

Baca Juga :  Dugaan Ijazah Palsu, Kepala Sekolah dan Seorang Muridnya Segera Dipanggil Dirkrimum Polda Kaltara

“Di daratan panas, kalau untuk perairan saat pemanasan di situlah ada penguapan dan terbentuk sel awan, kemudian ada sirkulasi udara dibawa ke daratan. Karena tekanan udara di wilayah daratan relatif lebih rendah maka cenderung jatuh menjadi hujan pas sampai di wilayah daratan,” lanjutnya.

Raa’ina menjelaskan cuaca yang cenderung hujan ini diperkirakan masih berlangsung hingga Jumat (17/6/2022) besok. Adapun waktu terjadinya hujan pada pagi hingga siang hari, serta dini hari menjelang subuh.

Sementara untuk kecepatan angin serta ketinggian gelombang di wilayah perairan pada Kamis (16/6/2022) hari ini berada dikategori rendah hingga sedang atau kisaran 0,5 sampai 1,25 meter.

Baca Juga :  Peringati HANI 2024, Bersama Lawan Bahaya Narkoba

“Sedangkan untuk kategori sedang ada di 1,25 hingga 2,5 meter. Ini juga ada peringatan dini untuk gelombang tinggi. Jadi bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan harap diperhatikan resiko tinggi gelombang terhadap keselamatan,” imbaunya.

Lanjut, untuk perahu nelayan kecepatan angin sendiri untuk hari ini dan esok lebih dari 15 knots, sedangkan untuk kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knots.

“Kalau untuk kapal-kapal Fery dan yang sejenisnya kecepatan angin lebih dari 21 knots. Jadi dimohon yang beraktivitas di wilayah pesisir atau di wilayah yang berpotensi terjadi di area gelombang tinggi agar selalu waspada,” katanya.

Baca Juga :  Kondisi Hujan di Kaltara Dipengaruhi Gelombang Rossby Ekuatorial 

Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, Basarnas, Otoritas Bandara, KSOP dan sebagainya.

“Kami biasa diseminasikan informasi cuaca ke instansi terkait dan juga masyarakatnya,” tandasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor : Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2129 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *