benuanta.co.id, NUNUKAN – Kartu kuning yang diterbitkan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Disnatranker) Kabupaten Nunukan merupakan kartu tanda pencari kerja yang sering disebut sebagai kartu AK1.
Sedangkan Kartu itu berisi beberapa informasi mengenai pemilik, seperti nama, nomor induk kependudukan (NIK) yang tertera pada KTP, data kelulusan, hingga sekolah maupun universitas tempat pencari kerja untuk mendapatkan gelarnya.
Pengantar Kerja Disnatranker Nunukan, Daniel Seru mengatakan, pada tahun 2021 minat pencari kerja yang mengurus kartu kuning atau kartu AK1 sebanyak 405 orang, ini menandakan minat pencari kerja yang mengurus kartu AK1 semangat antusias, walaupun diketahui bahwa banyak yang tidak diterima bekerja.
“Dari 405 orang ini yang diterima bekerja hanya 85 orang saja, itu pun bukan di Kabupaten Nunukan, tapi diluar seperti Di Sulawesi,” kata Daniel Seru, kepada benuanta.co.id, Jumat (4/3/2022).
Sedangkan yang di Nunukan setelah perusahaan tersebut membuka lowongan pekerjaan dan pelamar menyerahkan kartu kuning. Namun menjadi masalah ketika perusahaan menerima pencari kerja mereka tidak melaporkan ke pemerintah daerah.
Sehingga dia berharap kepada pihak-pihak perusahaan yang ada di Nunukan wajib melaporkan kepada Disnatranker jika telah menerima karyawan.
“Setelah diterima seharusnya kartu AK1 dikembalikan oleh perusahaan ke Disnatranker bahwa mereka telah menerima, dengan begitu kita bisa mengetahui, namun tidak terealisasi di lapangan,” ujar Daniel.
Dalam 4 tahun terakhir, jumlah pemohon kartu kuning mengalami peningkatan. Pencari kerja pembuatan kartu AK1, 4 tahun terkahir 2018 hingga 2021 sebanyak 1.373 orang.
Tahun 2018, mengajukan 483 orang dengan rincian laki-laki 295 orang dan perempuan 188 orang. Sedangkan tahun 2019, pemohon mengumpulkan 239 orang dengan rincian laki-laki 150 orang dan perempuan 89 orang. Tahun 2020, perempuan 246 orang dengan rincian laki-laki 140 orang dan perempuan 106 orang. Sedangkan tahun 2021 itu sebanyak 405 orang, dengan rincian laki-laki 306 orang perempuan 99 orang.
Sedangkan untuk usia, tertinggi umur 25 – 29 tahun, kemudian umur 30 – 34 dan 20 – 24 tahun. Dari sisi pendidikan, paling banyak adalah lulusan S1, kemudian Diploma dan SMA sederajat. (*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli