NUNUKAN – Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Nunukan mencatat setidaknya ada 10 desa di Kabupaten Nunukan yang masuk kategori stunting. Salah satu desa tersebut adalah Binusan. Melihat hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan menggelar program gizi anak sekolah daerah plus pada Selasa, 25 Mei 2021.
“Memberikan gizi pada anak sekolah agar tumbuh sehat. Sehingga tidak akan terjadi stunting, dan menjadi peserta didik yang memiliki karakter, tumbuh sehat serta punya pola hidup sehat,” kata Kepala Disdikbud Nunukan, H. Junaidi, kepada benuanta.co.id.
Dalam menekan angka stunting, Disdikbud Nunukan juga bekerja sama dengan Bank BRI cambang Nunukan. Hal ini bentuk kepedulian perbankan dalam memberi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap program gizi anak sekolah daerah plus di Kabupaten Nunukan.
Dikatakan H. Junaidi, program jangka pendek ini lebih dulu dilakukan di tiga desa dari tiga kecamatan di Nunukan. Seperti di Desa Binusan, Desa Sebatik Barata, dan dan Sebuku. Sementara untuk jangka panjangnya baru akan dianggarakan pihaknya pada 2022 mendatang.
“Harapan saya agar anak-anak ini mendapat asupan gizi yang seimbang dan menumbuh kembangkan karakter anak,” terangnya.
Selain itu, Kepala Sekolah SD Negeri 012 Binusan Dalam, Saleh mengatakan dengan adanya program gizi anak sekolah daerah ini sangat membantu. Mengingat mayoritas ekonomi di Desa Binusan Dalam sangat rendah. Kata dia, orangtua murid rata-rata tidak memiliki penghasilan yang tetap, dan kebanyakan ikut bekerja dengan orang lain. “Dengan adanya program ini tentu sangat membantu anak-anak yang ada di Binusan Dalam,” terangnya
Perlu diketahui, SD Negeri 012 Binusan Dalam berlokasi sangat jauh dari pusat pemerintahan dan tidak ada akses internet ataupun jaringan telpon seluler hingga listrik. (*)
Reporter : Darmawan
Editor : Nicky Saputra