MALINAU – Selama masa pandemi covid19 yang terjadi kurang lebih 1 tahun ini, tentunya banyak menimbulkan dampak yang begitu buruk bagi seluruh daerah yang ada di Indonesia, khususnya dampak dalam penurunan ekonomi karena kurangnya daya beli masyarakat selama periode masa pandemi covid19.
Akan tetapi hal itu ternyata tidak terjadi di Kabupaten Malinau. Jika banyak daerah yang mengalami kemerosotan ekonomi, yang terjadi di Malinau justru sebaliknya. Dimana selama pandemi covid19,tingkat daya beli dan daya jual masyarakat justru mengalami kenaikan.
“Memang kenaikan yang terjadi tidaklah begitu pesat dan cenderung naik sedikit demi sedikit. Tapi hal ini menunjukkan prestasi kita yang mampu mempertahankan kondisi ekonomi kita, selama pandemi covid19,” kata bupati Malinau Dr. Yansen TP,.M.Si.
Meski Malinau sempat merasakan dampak dari pandemi covid19, namun Yansen mengungkapkan hal itu tidak berlangsung lama. Berkat program dan langkah berani yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab), hingga saat ini Malinau merupakan daerah yang ada di provinsi Kalimantan Utara yang tidak mengalami dampak serius dari pandemi covid19.
“Diawal pandemi kita memang mengalami syok dari dampak pandemi covid19, karena hal ini merupakan baru untuk kita semua,” ujarnya lagi.
“Tapi secara perlahan kita mampu beradaptasi. Apalagi kita mempunyai program Rasda dan RT bersih yang justru sangat membantu kita dalam menghadapi pandemi covid19,” imbuhnya.
Tak hanya itu saja, diantara daerah lain yang ada di Kaltara, Malinau ternyata merupakan satu-satunya daerah yang pernah mengalami zona hijau usai terkena dampak covid19. Menurut Yansen semua keberhasilan itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak yang terus berjuang membangun Malinau selama pandemi covid19.
“Baik dari Prokimda kita, OPD kita, bahkan masyarakat Malinau semua sama-sama berjuang selama pandemi covid19. Maka dari itu, kita mampu bertahan dengan segala dampak yang diberikan oleh pandemi covid19,” tutupnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli