MAKASSAR – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) Kota Makassar menemukan ratusan orang positif reaktif Covid-19 saat dilakukan rapid tes massal di 18 pasar se-kota Makassar, sejak tanggal 12 hingga 15 Mei 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin mengatakan, 204 orang yang ditemukan positif reaktif Covid-19 setelah dilakukan rapid test massal terhadap ribuan pedagang dengan bekerjasama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Makassar.
“Jumlah pedagang yang reaktif sampai hari Jumat berjumlah 204 orang dari 1.914 yang mengikuti RDT (rapid test),” kata Naisyah saat dikonfirmasi, Sabtu (16/5/2020).
Dikatakan Naisyah, selanjutnya para pedagang yang didapati positif reaktif akan dilakukan proses pemeriksaan swab. Nantinya, mereka akan dikarantina secara bertahap dan diikutsertakan dalam program wisata Covid-19 yang digagas pemerintah provinsi Sulawesi Selatan di sejumlah hotel bintang yang telah disiapkan.
“Kita juga lihat perkembangannya, dan kesiapan ruangan untuk isolasi mandiri di tempat yang sudah disiapkan,” singkat Naisyah.
Diketahui, pemeriksaan rapid test massal yang dilaksanakan di Pasar Sambung Jawa, Pasar Parang Tambung, Pasar Pabaeng-baeng dan Pasar Pabaeng-baeng Timur, terdata 21 pedagang reaktif dari 548 pedagang yang menjalani rapid test, Selasa (12/5/2020).
Kemudian, rapid test yang digelar di Pasar Sentral (New Makassar Mall), Pasar Kalimbu, Pasar Kerung-kerung, Pasar Mamajang, Pasar Maricaya, serta Pasar Kampung Baru, ditemukan 44 pedagang reaktif dari 1.496 pedagang yang menjalani rapid test, Rabu (13/5/2020).
Di hari ketiga, kembali dilaksanakan
di Pasar Terong, Pasar Panampu, Pasar Cendrawasih, serta Pasar Panakukang,
78 pedagang reaktif dari 1.187 pedagang yang jalani rapid tes, Kamis (14/5/2020).
Di hari keempat, di mana Tim Gugus Tugas menyisir Pasar Butung, Pasar Sawah, Pasar Mandai, serta Pasar Niaga Daya, ditemukan 61 orang tambahan reaktif dari 1.914 orang yang dilakukan rapid tes, Jumat (15/5/2020).
Terpisah Penjabat wali kota Makassar, Yusran Yusuf mengaku bahwa langkah tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19. Sehingga dia meminta kepada warganya untuk melapor ke Tim Gugus Covid-19 Makassar jika merasa memiliki gejala klinis atau memiliki riwayat pernah kontak fisik dengan pasien positif virus Corona.
“Jika kemudian hasilnya reaktif dan bersedia mengikuti program wisata Covid-19 di hotel, kita berikan reward berupa jaminan untuk keluarganya berupa pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama masa isolasi,” kata mantan Kepala Bappeda Sulsel ini melalui keterangan tertulisnya.(*)
Reporter: Akbar
Editor: M. Yanudin