benuanta.co.id, TARAKAN – Kisruh pernyataan Ketua Forum Komunikasi Ketua RT Tarakan (FKKRT) Rusli Jabba terkait dana RT dalam konferensi pers debat paslon gubernur dan wakil gubernur Kaltara nomor urut 3 terus berlanjut hingga saat ini.
Buntutnya, ratusan ketua RT Tarakan menggelar rembuk bersama untuk membahas persoalan tersebut dan mengambil sikap tegas pada Ahad, 17 November 2024.
Terdapat sekitar 200 ketua RT dari masing-masing Kelurahan yang sepakat membentuk forum baru dan keluar dari FKKRT. Dalam membentuk kepengurusan resmi, disepakati Nanang Angkayana Ketua RT 43 Karang Anyar sebagai ketua sementara forum baru yang dinamakan Forum RT Tarakan Bersatu.
“Kegiatan ini adalah silaturahmi ketua RT seluruh Tarakan yang awalnya tergabung dalam FKKRT pimpinan Rusli Jabba karena tidak kepuasan terhadap ketua umum maka kami sepakat membentuk forum baru diluar FKKRT yang dinamakan Forum RT Tarakan Bersatu,” ujar Nanang Angkayana.
Ia mengungkapkan sesuai daftar hadir ada 200 ketua RT yang hadir sehingga kegiatan ini sudah Korum untuk membentuk forum baru di luar FKKRT.
“Kalau peserta yang hadir disini Korum sudah, semua perwakilan dari kelurahan sudah menyampaikan unek – uneknya, menyampaikan pandangannya dan sepakat membentuk forum yang baru, karena pak Rusli Jabba (Ketua FKKRT) berjalan dengan sendiri tanpa rembukan sama anggota RT-RT lainnya,” tegasnya.
Ia menilai langkah ini disepakati karena ketua umum membawa FKKRT ke ranah politik, meski memiliki hak namun seharusnya dilakukan atas nama pribadi. Langkah awal, ketua sementara akan menyiapkan legalitas formal secara resmi Forum RT Tarakan Bersatu dengan membentuk akta notaris kemudian dilanjutkan ke Kemenkumham dan langsung melaporkan ke Badan Kesbangpol Tarakan.
Lanjutnya, dalam FKKRT belum terdapat legalitas secara resmi, sehingga forum baru yang akan dibentuk yang paling utama akan disiapkan yakni legalitas kemudian baru pemilihan ketua melalui rapat umum. Ia juga akan mengajak seluruh ketua RT baik yang tergabung di FKKRT maupun tidak, agar bergabung di Forum RT Tarakan Bersatu. (*)
Reporter: Sunny Celine
Editor: Yogi Wibawa