Pada pertandingan kelima putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C itu, Kevin memulai petualangan awalnya bersama Garuda dengan berat setelah ia sah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) beberapa hari sebelumnya.
Kevin langsung diturunkan Shin Tae-yong di starter dimana pemain FC Copenhagen itu ditempatkan di posisi bek sayap kanan dalam formasi 3-4-3.
Alih-alih menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain yang mempunyai jam terbang di Liga Champions, debut pemain yang dinanti-nantikan oleh suporter itu justru tak berjalan mulus karena harus menjaga salah bintang Liga Inggris, Kaoru Mitoma, yang bermain head-to-head langsung dengannya.
Selama 41 menit bermain, Kevin tercatat setidaknya empat kali dirinya lengah menjaga bintang Brighton & Hove Albion tersebut yang di Liga Inggris sudah berpengalaman melewati nama-nama besar di posisi bek kanan seperti Kyle Walker, Trent Alexander-Arnold, Ben White, hingga Diogo Dalot.
Pada menit kedelapan, Kevin salah mengantisipasi bola yang memantul ke areanya. Bola diterima oleh Mitoma dan penyerang sayap 27 tahun itu lalu mengirimkan umpan berbahaya kepada Daichi Kamada yang siap menembak. Beruntung, pada momen ini Rizky Ridho berhasil memblok tendangan pemain Crystal Palace tersebut.
Empat menit kemudian, Kevin dengan mudah dilewati oleh Mitoma. Ia kemudian memutuskan untuk melanggar Mitoma karena melewatinya di area bahaya.
Kamada menjadi pemain pertama Jepang yang melesatkan tendangan tepat sasaran pertama yang mengarah ke Maarten Paes. Sebelum Kamada menembak, situasi ini diawali dengan Mitoma yang berhasil menjemput bola tanpa kawalan Kevin.
Duel terakhir antara Kevin dengan Mitoma terjadi pada menit ke-25 dimana pada momen itu, Mitoma dengan tenang menipu Kevin di area pertahanan Jepang.
Pada pertandingan ini, walaupun beberapa kali dilewati Mitoma, ada satu momen dimana Kevin berhasil memancing emosi pemain kelahiran Prefektur Oita tersebut.
Momen ini terjadi pada menit ke-28 saat keduanya beradu lari dalam transisi positif atau menyerang dari Indonesia yang diawali oleh umpan lambung Maarten. Mitoma yang terlihat kalah adu lari kemudian melayangkan sikunya kepada Kevin dan kemudian wasit tanpa ragu memberinya kartu kuning.
Meski laga debutnya kurang memuaskan, Kevin hampir mencetak asis pada laga pertamanya untuk Merah Putih. Pada menit ke-14, ia melakukan overlap dan menerima bola dari Yakob Sayuri yang membawa bola dari sisi kanan.
Ia mengirimkan umpan silang ke kotak penalti Jepang. Sayang, umpan silang Kevin gagal disambut oleh Rafael Struick yang terlambat maju sepersekian detik.
Kevin lalu tak bisa melanjutkan pertandingan setelah ia berbenturan dengan Wataru Endo pada menit ke-36, satu menit setelah gol pertama Jepang. Sebelum dirinya diganti pada menit ke-41 oleh Sandy Walsh, Indonesia bermain dengan 10 pemain di lapangan karena selama itu bola belum dalam situasi mati.
Keunggulan jumlah pemain sementara ini dimanfaatkan dengan baik oleh Samurai Biru yang mampu mencetak gol keduanya pada menit ke-40 melalui aksi Takumi Minamino. Gol Minamino berawal dari kesalahan antisipasi bola Yakob Sayuri yang diarahkan kepada Mitoma.
Tanpa adanya Kevin, Mitoma langsung berhadapan dengan Ridho. Ia memanfaatkan situasi ini untuk memberikan bola ke tengah kotak penalti dimana ada ruang yang ditinggalkan oleh Ridho yang bergerak melebar. Minamino yang berlari dari sisi tengah datang di waktu yang tepat untuk menggetarkan jala gawang Maarten untuk kedua kalinya.
Ini merupakan gol ke-24 bagi mantan pemain Liverpool itu untuk Jepang yang menyejajarkan dirinya dengan legenda negaranya, Shunsuke Nakamura.
Sementara bagi Mitoma, kontribusi gol ini adalah asis kedelapannya di timnas Jepang. Selain delapan asis, Mitoma juga mengoleksi delapan gol dari 25 capsnya bersama juara Piala Asia empat kali ini.
“Emosi campur aduk kemarin. Memulai debut untuk negaraku adalah mimpi yang menjadi kenyataan, namun cedera dan hasilnya meninggalkan rasa pahit,” kata Kevin melalui unggahan Instagram-nya, Sabtu.
Shin Tae-yong belum tahu seberapa parah cedera Kevin
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong belum mendapatkan laporan tentang seberapa parah cedera yang diterima oleh Kevin Diks. Setelah pertandingan, bek 28 tahun tersebut kaki kiri bagian lututnya terlihat diperban dengan warna putih.
Dalam jumpa pers setelah pertandinga, Shin mengatakan dirinya belum menerima laporan dari dokter tim tentang bagaimana kondisi cedera Kevin. Satu-satunya alasan menarik keluar Kevin pada menit ke-41 adalah karena dirinya tak ingin mengambil risiko karena Indonesia masih akan melawan Arab Saudi pada pertandingan kandang di SUGBK pada Selasa (19/11).
“Kevin Diks belum terima laporan, malam ini harus terima laporan dulu baru bisa tahu kondisinya seperti apa,” jelas Shin.
Arab Saudi yang pada laga pertama berhasil ditahan imbang 1-1 di Jeddah, merupakan kesempatan emas bagi pasukan Garuda untuk mendulang kemenangan pertamanya di putaran ketiga setelah tiga kali seri dan dua kali kalah.
Mereka juga baru saja mengganti pelatihnya dari Roberto Mancini ke Herve Renard. Meski debut di bawah asuhan pelatih baru rasa lama, kembalinya Renard sebagai pelatih kepala menggantikan menjadi angin segar bagi tim berjuluk The Green Falcons tersebut karena sosok pelatih asal Prancis itulah yang membuat nama Saudi menjadi headline berita dimana-dimana setelah kemenangan tak terlupakan melawan Argentina dengan skor 2-1 di Piala Dunia 2022 Qatar.
Takjub dengan suporter Indonesia di GBK
Ketika ditemui awak media setelah pertandingan, Kevin Diks sangat takjub dengan atmosfer suporter di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, yang disaksikan sekitar 60 ribu suporter.
Pada malam itu, dua kelompok suporter timnas Indonesia, La Grande Indonesia dan Ultras Garuda, memeriahkan laga melawan Jepang, tim berperingkat 15 dunia FIFA, dengan membentangkan koreografi saat lagu Indonesia Raya berkumandang.
Dari tribun utara, La Grande Indonesia menampilkan koreo Gundala melawan Godzilla yang bertarung dengan latar di depan SUGBK. Gundala merupakan karakter pahlawan komik dari Indonesia, sedangkan Godzilla dengan warna biru adalah monster raksasa dari Jepang.
La Grande Indonesia menghiasi koreo mereka dengan penggalan lirik lagu “Untungnya ku tak pilih menyerah” dari penyanyi Bernadya berjudul “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”.
Pindah ke tribun selatan, Ultras Garuda menampilkan koreo memori kemenangan 7-0 Indonesia atas Jepang pada ajang Piala Merdeka yang terjadi 56 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1968 di Stadion Perak, Malaysia. Dalam koreo itu, Ultras Indonesia menuliskan kata-kata “Dont forget this!!! We believe it we will happen again”.
“(Kehadiran suporter) adalah poin plus dalam pertandingan malam ini. Mereka sangat luar biasa,” kata Kevin ketika ditemui awak media setelah pertandingan.
Sumber : Antara