256 Kg Produk Hewan Dimusnahkan Balai Karantina

benuanta.co.id, TARAKAN – Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara (Kaltara) memusnahkan tangkapan produk hewan dan tumbuhan pada Kamis, 6 Juni 2024. Adapun produk hewan dan tumbuhan yang dimusnahkan merupakan hasil tangkapan sejak tahun 2023.

Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kaltara, Obing Hobir As’ari, mengatakan produk hewan dan tumbuhan tersebut mayoritas didapatkan dari penumpang yang datang melalui rute pelayaran internasional.

Barang yang dibawa penumpang itu ditindak oleh petugas lantaran tidak disertakannya dokumen resmi seperti Health Certificate (HC) dari negara asal.

“Sudah kita kasih waktu tiga hari, tapi tidak kita kembalikan juga ke negara asal. Akhirnya kita musnahkan,” katanya.

Baca Juga :  Pemprov Kaltara Harap Dukungan Swasta untuk Pengembangan Produk TTG

Ia menguraikan, rerata produk hewan dan tumbuhan yang dimusnahkan berasal dari negara Malaysia. Produk tersebut di antaranya daging babi olahan, daging babi, daging unggas, keong Tutut, bawang merah, bawang putih, bibit kelapa, bibit tanaman buah, sayur dan buah.

Ditegaskannya, penyertaan HC untuk produk hewan yang dibawa oleh penumpang sangat diperlukan. Lantaran di negara Malaysia, khususnya pada daging babi, sempat ditemukan demam pada babi atau African Swine Fever (ASF).

“Memang itu sangat mematikan, di Tarakan kan juga sempat ada dan itu yang dikhawatirkan. Makanya kalau tidak ada HC dari negara asal kita juga khawatir jika ada membawa penyakit buat hewan maupun tumbuhan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Terumbu Karang di Kaltara Dinilai Potensial

Tak hanya pada produk hewan, pihaknya juga menerapkan aturan penyertaan HC pada produk tumbuhan seperti bawang dan bibit kelapa. Dikhawatirkan, jika tak disertakan dengan HC terdapat virus atau bakteri yang dapat menyerang manusia.

“Hama penyakit bisa saja menempel di satu tumbuhan ke tumbuhan lain. Seperti bakteri, virus dan jamur,” tambah Obing.

Adapun total dari produk hewan yang dimusnahkan sebanyak 256,97 kilogram yang berasal dari sekitar 37 penumpang, produk tumbuhan 91,5 kilogram yang berasal dari 19 penumpang.

“Ada ikan juga satu yang kita musnahkan. Karena kita baru gabung sejak Januari 2024. Sekarang karantina menjadi Badan Karantina Indonesia, jadi antara kelautan dan pertanian sudah menjadi satu,” tuturnya.

Baca Juga :  Dengarkan Aspirasi Nelayan, KNTI Apresiasi Respons Cepat Gubernur Zainal

Rerata alasan dari penumpang membawa produk tanpa disertakan HC untuk oleh-oleh dari negara asal. Namun, pihaknya tidak mentolerir hal tersebut dengan pertimbangan keamanan produk tersebut.

“Mudah-mudahan bisa jadi pembelajaran, kalau bisa disertai dokumen lah supaya kesannya kita tidak menghambat. Kita hanya mau menjaga keanekaragaman sumber daya,” tutupnya.(*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2655 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *