benuanta.co.id, BERAU – Jelang Hari Raya Iduladha, Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Berau gencar melakukan pembinaan kepada peternak sapi dan kambing guna menghasilkan hewan yang sehat dan aman dikonsumsi.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan DTPHP Berau, Eko mengatakan, saat ini pihaknya berfokus kepada peternakan besar dan kecil dalam hal ini yaitu sapi dan kambing.
“Kalau untuk peternakan ayam, kami hanya membantu pembinaannya saja. Untuk fisiknya masing-masing dari mereka sendiri, mereka rata-rata sudah jalan sendiri karena dia bentuk mitra,” ujarnya, Selasa (3/6/2024).
Untuk peternakan sapi yang sudah berkembang dan dilakukan pembinaan secara intensif yakni di Kecamatan Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur, Segah, Biatan, Tabalar, Talisayan, dan Kecamatan Batu Putih.
“Wilayah itu yang memang sudah berkembang dan sudah kita lakukan pembinaan intensif, pelayanan kawin suntik juga sudah oke disitu,” ungkapnya.
Selain itu, total keseluruhan sapi pada tahun ini yaitu sekitar 12.000 sapi, begitu juga dengan kambing.
“Hal ini mengalami penurunan dikarenakan pada tahun lalu terjadi kasus PMK dan Covid-19 sehingga adanya pembatasan pada sektor peternakan sapi,” ucapnya.
Sehingga untuk memutuskan mata rantai PMK tersebut, pihaknya berupaya mengurangi pemasukan sapi dari luar daerah.
Untuk jenis kambing pihaknya tetap mendatangkan dari luar daerah, namun dengan pembatasan syarat-syarat yang di perketat.
“Bukan berarti kami memutus pemasukan sapi dari luar,” bebernya.
Pihaknya juga gencar melakukan pembinaan intensif kepada hewan ternak sapi dan kambing di Kabupaten Berau.
Salah satunya dengan membuat alternatif pengembangan, yang awalnya hewan ternak melakukan kawin alam, namun sekarang dilakukan dengan cara kawin suntik atau inseminasi buatan.
“Insyaallah sapi di Berau semuanya aman, karena kita juga telah melakukan pengambilan darah, sapi yang masuk ke Berau juga harus di karantina selama 15 hari,” bebernya.
Terpisah, penjual hewan Qurban Jalan Haji Isa III Ical mengatakan bahwa telah berjualan selama kurang lebih satu bulan.
“Sapi dan kambing yang kami dapatkan yaitu berasal dari Kota Palu dengan total lebih dari 60 ekor sapi,” tuturnya.
Diakuinya, harga sapi per ekor bervariasi, tergantung dari berat dan besar kecilnya sapi yang dijual.
“Untuk harga sapi dari yang paling murah yaitu Rp 17 juta hingga Rp 40 juta. Sudah banyak yang memesan, rata-rata ini sudah laku semua di pesan orang,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli