Kinerja APBN Terpantau Surplus

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Seiring dengan aktivitas ekonomi domestik yang terjaga, kinerja APBN terpantau surplus. Namun, perlu untuk mengantisipasi perlambatan pendapatan negara. Di tengah kondisi domestik yang relatif kuat, volatilitas pasar keuangan global dan perlambatan pertumbuhan perekonomian dunia perlu diwaspadai. APBN 2024 terus dioptimalkan untuk melindungi daya beli, menjaga stabilitas ekonomi, dan mendukung berbagai agenda pembangunan.

Realisasi APBN per 30 April 2024, kata Kepala KPPN Tanjung Selor Nana Karmana, APBN dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pendapatan dan belanja. Sisi pendapatan terdiri dari komponen Pajak, Bea dan Cukai, termasuk pajak dalam rangka impor dan ekspor, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pendapatan Negara tahun 2024 mengalami kenaikan sebesar Rp 41,06 M atau sebesar 3,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y). Secara nominal Penerimaan Pajak Penghasilan mendominasi penerimaan perpajakan dengan total penerimaan sebesar Rp 916,52 miliar.

Baca Juga :  Kemenkeu: Pengujian Akhir Core Tax System Rampung Siap Digunakan

“Persentase kenaikan penerimaan perpajakan terbesar tercatat dari penerimaan Bea Masuk Man Cukai yang naik masing-masing sebesar 392,94% dan 309,82% dibandingkan periode yang aman di tahun 2023,” katanya, Selasa (28/5/2024).

“PNBP tercatat naik sebesar 40,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, PNBP masih didominasi oleh PNBP lainnya dibandingkan dengan Pendapatan LU, mengingat hanya terdapat satu BLU di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, yaitu BLU UPBU Juwata di Kota Tarakan,” katanya.

Baca Juga :  Harga Sayur dan Cabai Mulai Melonjak di Pasaran

Adapun untuk kinerja belanja di wilayah Kalimantan Utara Belanja K/L pemerintah pusat mengalami peningkatan sebesar Rp253,17 Miliar atau 6,53% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Peningkatan ini dikontribusi paling besar oleh kenaikan realisasi belanja barang sebesar 17,91%. Pertumbuhan realisasi belanja barang didominasi oleh persiapan Pilkada tahun 2024.

Belanja pemerintah pusat (YoY) terealisasi sebesar Rp1.032,69 miliar atau 26.54% dari pagu. Belanja Pemerintah Pusat mengalami penurunan sebesar Rp71,03 miliar (6,44%). Hal ini disebabkan terutama oleh penurunan realisasi belanja modal sebesar Rp189,83 miliar (45,49%) dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

“Ini disebabkan oleh kontrak PU yang sebagian besar selesai di 2023,” sebutnya.

Realisasi TKD (YoY) telah mencapai Rp3.096.20 miliar (34,36%), mengalami pertumbuhan capaian realisasi secara nominal sebesar Rp324,21 miliar (11,70%). Terjadi kenaikan nominal yang cukup signifikan atas realisasi Dana Bagi Hasil tahun 2024 sebesar Rp286,34 miliar (24,10%) (y-o-y).

Baca Juga :  BPOM: Harus Teliti saat Membeli Bingkisan Sambut Natal dan Tahun Baru

“Terjadi penurunan pagu belanja tahun 2024, jika dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar 9,29% kemudian realisasi belanja mengalami penurunan sebesar 6,44%,” terangnya.

Sampai dengan 30 April 2024, realisasi belanja K/L mencapai Rp1.035,49 miliar (26,61%) dari total anggaran sebesar Rp3.891,50 miliar. Peningkatan realisasi signifikan terjadi pada K/L Komisi Pemilihan Umum yang meningkat sebesar Rp57.48 miliar (186%) dibandingkan periode yang sama tahun 2023.(*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *