benuanta.co.id, BERAU – Polisi Sektor (Polsek) Teluk Bayur pada wilayah hukumnya menerima laporan dari warga setempat tentang penemuan mayat seorang laki-laki pukul 03.30 WITA.
Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Berau Iptu Suradi mengatakan waktu kejadian penemuan mayat pertama kali diketahui oleh ibu korban.
“Awal mula pukul 03.30 Wita saat ibu kandung korban sedang mengecek air pasang di sungai lalu menyalakan pompa air untuk mencuci piring dan pakaian di laporkan ke Polsek pada pukul 04.00 Wita,” ucapnya, Senin (20/5/2024).
Suradi lebih lanjut menjelaskan pada saat ibu kandung korban berada di rumah, sekitar pukul 03.00 WITA lalu keluar rumah melihat air pasang di sungai untuk menyalakan pompa air untuk mencuci piring dan baju.
“Pada saat melewati kamar korban EJ (29) melihat anaknya sudah dalam keadaan terlentang di kamar tidur dengan posisi badan berlumuran darah,” ungkapnya.
Sontak melihat kejadian tersebut, Suradi menjelaskan ibu korban langsung mengecek keadaan anaknya EJ sambil berteriak minta tolong.
“Kemudian datang tetangga sebelah rumah melihat kondisi korban dan menyampaikan sudah tidak dapat di selamatkan karna sudah tidak bernafas, dan saudara Sanana Robet, langsung pergi menemui Pak RT atas kejadian tersebut. Saudara Aspar selaku ketua RT korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian Polsek Teluk Bayur,” bebernya.
Adapun rangkaian kegiatan lebih lanjut kata Iptu Suradi, anggota Reskrim, anggota Intelkam Polres Berau dan penjagaan langsung mengumpulkan informasi terkait penemuan mayat.
“Korban mengalami luka sayatan di bagian leher akibat terkena benda tajam. Kemudian di TKP ditemukan pisau dapur,” tuturnya.
Suradi menegaskan sampai saat ini anggota Reskrim dan Intelkan Polsek Teluk Bayur masih melaksanakan penyelidikan terkait meninggalnya korban.
“Korban saat ini di bawa ke RSUD Abdul Rifai di lakukan visum jenazah oleh pihak RSUD Abdul Rifai,” imbuhnya.
Kendati demikian, pihaknya menjelaskan satuan Polsek Teluk Bayur dan Polres Berau telah melakukan monitoring terhadap situasi Kamtibmas serta kisaran suara dari pihak keluarga korban.
“Hal ini sebagai langkah deteksi dini dan meminimalisir adanya ekses dalam rangka memelihara Kamtibmas tetap kondusif,” pungkasnya.(*)
Reporter: Georgie
Editor: Ramli
