Sokong Swasembada Pangan di Kaltara, BWS Kalimantan V Tingkatkan Irigasi Rawa

benuanta.co.id, TARAKAN – Program swasembada pangan yang digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) turut didukung oleh Kementrian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor.

Instruksi ini juga turun langsung dari Dirjen Sumber Daya Air kepada suruh BWS untuk turut menyokong program pangan.

Dikatakan Kepala BWS Kalimantan V Tanjung Selor, Mustafa, saat ini terdapat 3 irigasi rawa untuk sektor pertanian. Diantaranya terdapat di Tanjung Buka, Tanjung Palas dan Sajau. Ketiga irigasi rawa tersebut diwacanakan untuk ditingkatkan untuk mendukung program pangan di Kaltara.

“Itu semuanya harus kita tingkatkan tapi memang perlu dukungan anggaran. Memang belum begitu besar anggarannya,” katanya, Jumat (10/5/2024).

Baca Juga :  Sukses Bentuk DRPPA di Kaltara, DPPPA Raih Penilaian Sempurna dari Kementrian

Ia melanjutkan, untuk di Kaltara daerah irigasi permukaan saat ini terdapat sekitar 600 hektar. Dibanding sebelumnya yang hanya 300 hektare. Luasan inipun sudah meningkat sehingga pihaknya turut fokus terhadap irigasi rawa.

“Untuk irigasi rawa ini kalau kita dukung betul bisa untuk swasembada beras. Kita tidak lagi impor beras. Kebanyakan kan kita saat ini impor dari Jawa, kita bisa surplus di sini,” lanjutnya.

Selain kendala anggaran, pihaknya juga terkendala sarana dan prasarana sehingga daerah irigasi yang harusnya ditingkatkan belum dilakukan sesuai dengan luas bakunya. Pihaknya juga masih menunggu adanya anggaran dari Kementrian PUPR untuk daerah irigasi di Kaltara.

Baca Juga :  Gubernur Harap Simfoni PPA di Kaltara Berjalan Optimal

Setiap tahunnya, terdapat anggaran Rp 30 miliar untuk penanganan irigasi dari kementerian.

“Irigasi ini ada kewenangan pusat ada kewenangan provinsi yang juga kami bantu. Anggaran Rp 30 miliar itu harusnya besar, bisa kita tingkatkan untuk di wilayah Sajau,” imbuh Mustafa.

Adapun daerah irigasi rawa ini baru terealisasi sekitar 330 hektare dari 4.500 hektare yang fungsional. Diakui Musfata, anggaran yang diperlukan untuk penanganan irigasi setahun terbilang cukup besar yakni Rp 120 miliar. Namun, alokasi dari pemerintah pusat masih belum dapat mengakomodir kebutuhan irigasi di Kaltara.

Baca Juga :  Terumbu Karang di Kaltara Dinilai Potensial

“Kalau kami lebih ke infrastruktur, kami bantu sesuai dengan aturan dari pusat,” pungkasnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2631 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *