Ikuti Kontestasi Pilkada Tarakan, Mas Dosen jadi Figur Baru

benuanta.co.id, TARAKAN – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Tarakan tahun ini memunculkan figur baru yang latar belakangnya bukanlah politisi namun, seorang dosen yang mengajar di salah satu universitas di Kota Tarakan.

Figur tersebut adalah Riski Sovayunanto atau biasa dijuluki dengan sebutan Mas Dosen. Terkait hal tersebut, ia menyatakan niat seriusnya untuk ikut dalam pertarungan Pilkada sebagai calon Wali Kota akan datang.

“Sejauh ini serius, kan kita sudah mulai beberapa bulan lalu persiapan. Kalau ditanya keseriusan, Alhamdulillah kita serius. Kita ikut (penjaringan) di beberapa parpol. Kalau bisa sih kita juga sambil melihat peluang, bagaimana terjalin komunikasi politik,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pemukulan di TPS Karang Anyar Pantai Berakhir Damai

Dalam mengutarakan keseriusannya, ia pun telah mengikuti proses penjaringan di beberapa partai politik (parpol) yang memang sudah membuka penjaringan bakal calon kepala daerah. Adapun salah salah satu partai yang telah sudah ia datangi adalah Partai Golongan Karya (Golkar). Meski demikian, ia enggan membeberkan beberapa nama parpol yang telah di datanginya.

Dikatakan Riski, ia memang tertarik dengan semua parpol yang ada karena menurutnya setiap parpol memiliki karateristik dan ciri khas serta visi dan misi yang bertujuan untuk kebaikan daerah. Oleh karena itu, ia tinggal melihat seperti apa pola yang dibentuk dari setiap parpol tersebut.

Baca Juga :  Perkara TPPO Masih Bergulir di Polres Tarakan

Keseriusan Mas Dosen, begitu julukannya, saat ini ialah posisi sebagai calon Wali Kota. Namun, ia tak menampik jika pada dinamika kontestasi Pilkada mengharuskannya menjadi calon wakil wali kota nanti.

“Kalau sejauh ini kita masih berusaha di 01. Tetapi ya kita juga tidak boleh terlalu egois dengan keinginan, kalau harus misalnya menjadi 02 itu juga tetap kita lakukan. Alhamdulillah sudah kita lakukan lewat tim, pendekatan melalui sesama tim, langsung pertemuan juga ada. Pendekatan dulu, kalau ngobrolnya nyambung ya lanjut. Menentukan serius maju atau tidak, itu butuh tanda-tanda. Sampai 5 tanda-tanda baru saya ambil keputusan. Tekanan untuk maju itu mulai dari Februari 2024,” jelasnya.

Baca Juga :  Warga Juata Keluhkan Permasalahan Lahan ke Polisi

Ia pun berencana membangun komunikasi dengan dr. Khairul. Namun, hingga saat ini komunikasi tersebut belum dilakukan.

“Kalau komunikasi dengan incumben sampai sekarang belum. Ada, ada niatan, namanya kita masih muda tetap butuh arahan. Artinya sowan politik lah, silaturahmi dengan beliau (dr. Khairul) tokoh, senior politik,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *