Dinkes Bakal Tambah Dokter Spesialis di Rumah Sakit Talisayan

benuanta.co.id, BERAU – Usai menerima kunjungan Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas bersama Wakilnya Gamalis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Talisayan Rabu (8/5/2024) lalu untuk melihat fasilitas pelayanan kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie mengatakan Bupati Sri Juniarsih Mas sangat mendukung perkembangan RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb satu-satunya di daerah pesisir selatan Bumi Batiwakkal tersebut.

“Jadi pada intinya ibu bupati menyampaikan dukungan penuh terhadap pengembangan rumah sakit Talisayan. Dan diupayakan Rumah Sakit yang meng-cover lima kecamatan pesisir tersebut bisa makin maju beri pelayanan kesehatan untuk pasien dan dapat naik kelas tipe c dari d,” bebernya Jumat (10/5/2024).

Meski masih RSUD Talisayan masih tipe D, tenaga dokter spesialis yang belum ada pun akan diupayakan tersedia tahun ini.

“Kayak misalkan dokter spesialis sudah ada di RSUD Talisayan yaitu dokter penyakit dalam, obgyn, anastesi, anak sama spesialis bedah,” tuturnya.

Karena menurutnya RSUD Talisayan merupakan pusat layanan kesehatan khusus rujukan terdekat untuk warga 5 kecamatan pesisir dari RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb.

“Artinya pada saat misalkan sudah dibuka pelayanan dokter spesialis penyakit dalam itu tentu ada unit-unit penunjang harus ada laboratorium, kemudian patologi klinis. Lalu misalkan data ronsen berarti di situ harus ada spesialis radiologi,” jelasnya.

Bahkan kondisi terkini RSUD Talisayan harus tingkatkan syarat administrasi dan tenaga kesehatan meski bertahap.

“Kita upayakan nakesnya baru dulu masuk. Nanti sambil berjalan kita akan lakukan pengembangan menjadi skala BLUD untuk bisa mengelola keuntungannya dan tidak bergantung pada APBD,” paparnya.

Lamlay Sarie juga menjelaskan sudah dua bulan Dinkes Berau jalin rapat dan komunikasi intens bersama manajemen RSUD Talisayan.

“Dan tahan selanjutnya kita akan bawa ke level Kabupaten Berau. Tentu pengembangannya melibatkan konsultan rumah sakit supaya jelas grand desain-nya,” jelasnya.

Sehingga perbaikan pelayanan rumah sakit tidak hanya berkaitan fisik saja tetapi juga tenaga kesehatan pun akan menjadi perhatiannya.

“Termasuk tata kelolanya apa lagi misalkan ini semua rumah sakit pemerintah itu kan wajib BPJS. Dan BPJS punya ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi. Kalau tidak dipenuhi, BPJS bakal tidak bayar full tagihan. Kalau tidak full bayar tagihan, rumah sakit rugi,” pungkasnya. (*)

Reporter: Georgie

Editor: Nicky Saputra

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *