benuanta co.id, TANJUNG SELOR – Penduduk usia kerja di Kalimantan Utara (Kaltara) pada Februari 2024 mencapai 555.547 orang.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan, sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 358.450 orang sekitar 64,52 persen, sisanya termasuk bukan angkatan kerja yaitu sebanyak 197.097 orang atau 35,48 persen.
“Komposisi angkatan kerja pada Februari 2024 terdiri dari 344.064 orang penduduk yang bekerja dan 14.386 orang pengangguran. Apabila dibandingkan Februari 2023, terjadi Penurunan jumlah angkatan kerja sebanyak 14.619 orang,” katanya Kamis, (9/5/2024).
Penduduk bekerja mengalami penurunan sebanyak 13.713 orang dan pengangguran menurun sebanyak 906 orang. TPAK adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja.
TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara/wilayah. TPAK pada Februari 2024 sebesar 64,52 persen, turun 2,52 persen poin dibanding Februari 2023. Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 79,77 persen lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 47,32 persen.
“Bekerja merupakan kegiatan seseorang untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan, keuntungan, maupun upah/gaji yang dilakukan paling sedikit satu jam dalam seminggu terakhir,” jelasnya.
Untuk melihat struktur penduduk bekerja maka perlu diperhatikan karakteristiknya. Karakteristik penduduk bekerja akan disajikan berdasarkan lapangan pekerjaan utama, status pekerjaan utama, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dan jumlah jam kerja selama seminggu yang lalu.
Sedangkan lomposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat menggambarkan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja untuk masing-masing sektor.
“Berdasarkan hasil Sakernas februari 2024, tiga lapangan pekerjaan yang menyerap tenaga kerja paling banyak adalah Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 31,36 persen. Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 16,29 persen dan Administrasi Pemerintahan sebesar 12,27 persen,” tutur Mas’ud Rifai.
Dominasi lapangan pekerjaan ini dalam menyerap tenaga kerja masih sama baik untuk Februari 2022 dan Februari 2023. Tiga kategori lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar jika dibandingkan dengan Februari 2023 adalah lapangan pekerjaan konstruksi sebesar 2,99 persen, administrasi pemerintahan sebesar 1,88 persen dan jasa lainnya sebesar 1,27 persen.
Sementara lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja terbesar dibandingkan dengan Februari 2023 adalah jasa pendidikan sebesar 1,58 persen, jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 1,55 persen, dan pertanian, kehutanan, perikanan sebesar 1,49 persen. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Yogi Wibawa