benuanta.co.id, TARAKAN – Pembangunan jembatan di Desa Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan menjadi prioritas Gubernur Kaltara, Dr. (HC). H Zainal Arifin Paliwang, M.Hum. Diketahui, jembatan tersebut nantinya akan menghubungkan Desa Krayan dengan Kabupaten Malinau.
Saat ini di Desa Binuang diproyeksikan untuk dibangun jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja yang dapat melintas di jembatan tersebut.
Adapun jembatan tersebut juga merupakan upaya dari Gubernur Zainal yang sebelumnya bersurat ke Kementrian PUPR.
“Adanya jembatan sementara dulu lah, yang penting masyarakat menggunakan roda empat itu bisa melintas,” ujarnya, Rabu (1/5/2024).
Ia melanjutkan, kendaraan roda empat yang beroperasi dari Binuang ke Malinau atau sebaliknya berperan penting lantaran membawa bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat Binuang.
“Target saya nanti tahun 2024 ini sudah bisa beroperasi maksimal jembatan itu” lanjut Gubenur Zainal.
Pembangunan jembatan di Desa Binuang ini dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara. Pembangunan jembatan di Desa Binuang, menjadi pekerjaan terakhir untuk menghubungkan Krayan dengan Kabupaten Malinau dengan panjang sekitar 100 meter.
“Jembatan itu dibuat karena ada sungai kan disana, sebenarnya sungainya tidak dalam hanya saja tebingnya cukup tinggi,” tuturnya.
Ditegaskan Gubernur Zainal, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan jembatan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total perkiraan anggaran kurang dari Rp 20 miliar.
“Saya harapkan bisa turun anggaran segera dari PUPR supaya bisa langsung dikerjakan. Itu memang satu-satunya untuk menghubungkan ke sebelah (Malinau),” tegasnya.
Gubernur Zainal mengaku sangat memperjuangkan penghubung dua wilayah tersebut, lantaran ia sudah pernah turun langsung melalui jalur darat. Diharapkan dengan pengerjaan hingga rampungnya proyek jembatan di Desa Binuang dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat. (*)
Reporter: Endah Agustina
Editor: Yogi Wibawa
