Kasus Perlindungan Anak hingga April Tercatat 14, Pemkot Singgung Pola Asuh yang Salah

benuanta.co.id, TARAKAN – Program perlindungan anak yang ditangani oleh pemerintah Kota Tarakan hingga bulan April sebanyak 43 kasus.

Analisis perlindungan keperempuanan dan anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian KB Kota Tarakan, Siti menyatakan, adanya pelayanan sendiri berupa bantuan hukum, rehabilitas, konseling bagi anak.

Menurutnya, masalah kekerasan anak pada tahun sebelumnya mengalami penurunan. Tingkat kasus anak 44 kasus dengan rincian laki-laki 13 orang dan perempuan 31 orang di usia dewasa.

Baca Juga :  Satpol PP Tarakan Bentuk Tim Pengawasan Ketertiban Selama Ramadan

“Di tahun 2023 ada 33 kasus anak, dan juga 11 kasus yang mengalami KDRT di perempuan dewasa dan anak-anak 19 kasus. Data yang terhimpun dari sumber Polres Tarakan, rumah sakit umum 196 kasus 2023, jumlah 10 kasus jenis perempuan dan anak laki-laki 80 kasus .”
ucap Siti, Kamis, 24 April 2024.

Program perlindungan anak kegiatannya berupa pencegahan pernikahan anak, sekolah ramah anak, dan konvensi ke anak, penyuluhan pendampingan kekerasan korban anak dan keperempuanan. “Masuk dalam kepengaduan korban, penerima pengaduan ada lima pelayanan,” jelasnya.

Baca Juga :  Cegah Penyakit Sejak Dini, BPJS Kesehatan Lakukan Skrining untuk Masyarakat

Adapun layanan pokok berupa layanan kesehatan, rehabsos (rehabilitasi sosial, red), pendampingan hukum, dan integrasi.

“Terlaporkan di 2024 sebanyak 14 kasus jenis kasusnya dari penelantaran rumah tangga, anak kekerasan psikis dan fisik,” ujarnya.

Untuk masalah mental sendiri masuk dalam rehabsos. Pemerintah melakukan konseling, pemeriksaan psikologi. Tujuan pemulihan si anak dari yang telah di alami. Untuk tahapan konseling dilihat dari berapa tinggi trauma. Bagi tahapan konseling ringan diberikan bekal untuk memasuki lingkungan usia anak secara umum.

Baca Juga :  TPA Hake Babu Masih Beroperasi, DLH Minta Warga Bersabar

“Berubahnya perilaku ini akan dapat ditindak lewat psikolog (terapi) konseling agar kembali belajar kembali, punya kemampuan konsentrasi, dan memilah pergaulan. Tanpa disadari terdapat pola asuh yang salah mengakibatkan masalah anak dan perempuan.(*)

Reporter: Rewinda karinata
Editor: Ramli 

WhatsApp
TERSEDIA VOUCHER

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *