Pengeluaran per Kapita Sebulan Daerah Perkotaan untuk Makanan Rp 817.846

benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan pada dasarnya saling berkaitan.

Hal itu dikatakan kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai. Dalam kondisi pendapatan terbatas, pemenuhan kebutuhan makanan akan didahulukan sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk membeli makanan.

“Seiring dengan peningkatan pendapatan, maka lambat laun akan terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi yang dibelanjakan untuk makanan dan peningkatan porsi yang dibelanjakan untuk bukan makanan,” katanya, Selasa (16/4/2024).

Pola pengeluaran merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan (ekonomi) penduduk, sedangkan pergeseran komposisi pengeluaran dapat mengindikasikan perubahan tingkat kesejahteraan penduduk.

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

Pergeseran komposisi dan pola pengeluaran terjadi karena elastisitas permintaan terhadap makanan secara umum rendah, sedangkan elastisitas permintaan terhadap kebutuhan bukan makanan relatif tinggi.

“Keadaan ini jelas terlihat pada kelompok penduduk yang tingkat konsumsi makanannya sudah mencapai titik jenuh, sehingga peningkatan pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan barang bukan makanan, sedangkan sisa pendapatan dapat disimpan sebagai tabungan,” sebutnya.

Berdasarkan wilayah tempat tinggal yang dibedakan menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan, terlihat perbedaan pola pengeluaran makanan dan bukan makanan.

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

Pada daerah perkotaan, pengeluaran untuk bukan makanan lebih besar dibandingkan pengeluaran makanan. Pada tahun 2023, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di daerah perkotaan untuk makanan sebesar Rp 817.846 rupiah sedangkan untuk pengeluaran bukan makanan sebesar 981.495 rupiah.

Sebaliknya, rata-rata pengeluaran per kapita di daerah perdesaan untuk makanan lebih tinggi dibandingkan bukan makanan. Pada daerah perdesaan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan maupun non makanan masing-masing sebesar 771.297 rupiah dan 731.939 rupiah.

“Jika dilihat secara keseluruhan, penduduk Provinsi Kalimantan Utara cenderung menggunakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan bukan makanan dibandingkan kebutuhan makanan,” sebutnya.

Baca Juga :  Pertemuan Sosek Malindo, Peningkatan Kesejahteraan Wilayah Perbatasan Dibahas

Kecenderungan ini menunjukkan masyarakat Provinsi Kalimantan Utara sudah mulai menggeser pola pengeluarannya dan mulai meningkatkan pengeluaran bukan makanannya. Hal ini juga menjadi salah satu indikasi bahwa kesejahteraan masyarakat di Provinsi Kalimantan Utara mulai meningkat.(*)

Reporter: Ike Julianti

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2631 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *