Mudik Lebaran Kepolisian Tak Temukan Calo Tiket Pelni

benuanta.co.id, TARAKAN – Selama Operasi Ketupat Kayan, personel Polres Tarakan siaga di posko terpadu yang tersebar di beberapa titik. Diantaranya, Pelabuhan Malundung, Pelabuhan Tengkayu I Kota Tarakan, Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan, Pasar Gusher dan Pantai Amal.

Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona menegaskan, selama arus mudik hingga arus balik ini belum terdapat kejadian menonjol. Jika berkaca pada tahun lalu, aktivitas calo menjadi persoalan dan sempat terjadi keributan di Pelabuhan Malundung.

“Teman-teman bisa lihat di tahun ini lancar-lancar saja. Karena itu kita evaluasi, ditahun lalu jadi masalah kita rapatkan sejak awal,” tegasnya, Ahad (14/4/2024).

Meski saat ini dinilai aktivitas calo belum hilang sepenuhnya, namun mampu diminimalisir petugas. Dengan minimnya aktivitas calo ini, pihaknya menjamin tak akan ada gesekan atau permasalahan.

Baca Juga :  Bea Cukai Tarakan Dorong Produk UMKM yang Berpeluang Ekspor

“Ini kan masih berjalan juga operasi, kita harapkan itu tidak terjadi karena sudah lebih awal kita bangun komunikasi dengan TKBM dan instansi lainnya,” ujar Kapolres.

Selain itu, pada Pelabuhan Tengkayu I keseluruhan speedboat yang akan berangkat diperiksa terlebih dulu oleh petugas.

“Jadi safety jacket itu harus tersedia dan tidak over kapasitas,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Ombudsman Kaltara, Maria Ulfah mengaku masih mendapati oknum calo yang beraktivitas di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. Namun, hal itu sudah ditegaskan ke pihak instansi terkait agar menindaklanjuti calo tersebut ke pihak kepolisian.

Baca Juga :  Bea Cukai Tarakan Realisasikan Target Sebesar 46 Persen pada Semester Pertama

“Sudah ada langkah-langkah inisiatif soal calo ini, di Posko Terpadu yang ada di Malundung juga ada pihak kepolisian. Jadi bisa difasilitasi bagi penumpang yang menjadi korban calo melapor ke polisi,” jelasnya.

Menurutnya, langkah ini sudah tepat untuk menekan pergerakan calo dalam memanfaatkan momen mudik ini. Maria menegaskan, harus ada langkah konkret lainnya untuk benar-benar membasmi calo seperti dari pihak penyedia tiket penumpang.

“Pelni dalam hal ini tentu dirugikan karena produknya (tiket) itu disalahgunakan oknum calo. Nah bisa saja disitu ada ketidakpercayaan dari masyarakat, mengenai harga tiket ataupun akuntabilitas. Idealnya Pelni harusnya keberatan,” bebernya.

Baca Juga :  Seni Reog Ponorogo Margo Mulyo dan Jaranan Margo Budoyo Gelar Grebeg Suro Bulan Purnama

Pihaknya juga mengharapkan kepada masyarakat agar tak menggunakan jasa calo dalam pembelian tiket. Diharapkan, masyarakat dapat membeli melalui website penjualan tiket dari Pelni atau mendatangi kantor dan mitra dari Pelni.

“Pelindo dan Pelni sebenarnya sudah mengimbau yang isinya melarang pembelian lewat calo. Hanya saja mungkin masyarakat kita kurang familiar atau ada aktivitas lain sehingga enggan membeli sendiri,” tutupnya. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Ramli

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2647 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *