Hilal di Kaltara Tak Terlihat, Kemenag Tunggu Hasil Sidang Isbat

benuanta.co.id, TARAKAN – Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melaksanakan Rukyatul Hilal, penentuan 1 Syawal 1445 Hijriah di Taman Berlabuh Kota Tarakan, pada Selasa, 9 April 2024.

Pelaksanaan Rukyatul Hilal dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta stakeholder terkait.

Kepala BMKG Provinsi Kaltara, M. Sulam Khilmi, mengungkapkan kondisi hilal saat ini, tercatat waktu konjungsi di Tarakan terjadi pada pukul 02.20 WITA lewat 47 detik.

Sekitar pukul 18.16 WITA, tim bersama Pj Wali Kota Tarakan, Kepala BMKG Kaltara, Kemenag Kaltara dan Tarakan melaksanakan pemantauan hilal.

Secara umum, dari Sabang sampai Merauke, hilal terendah berada di angka 4,8. Sedangkan di Merauke dan di Sabang di titik 7,63 derajat.

“Usia bulan tercatat 14,30 jam sampai 17,43 jam. Di Tarakan sendiri, saat matahari tenggelam, ketinggian hilal dalam hitungan 6 derajat, 38 detik. Jadi letaknya di sebelah utara atas matahari,” terangnya.

Baca Juga :  Bejat! YG Cabuli Pacarnya Anak di Bawah Umur

Lanjutnya, di Tarakan sendiri, terdapat tantangan untuk melihat hilal. Pertama, kesesuaian ufuk dari tempat mengamati hilal dan kedua visibilitas atau kecerahan ufuk terganggu ketika ada pertumbuhan awan.

Elongasi adalah jarak sudut bulan dan matahari di langit melebihi 6 derajat.

“Sehingga secara umum, jika ada satu tempat yang melakukan peneropongan dan melihat, insyaAllah semua sudah memenuhi syarat. Itu gambaran hilal,” ujarnya.

Perwakilan Kantor Kemenag Kaltara yakni Kepala Bidang Bimas, H. Muhamamd Saleh menyampaikan bahwa saat ini ada 127 titik lokasi di Indonesia yang menggelar rukyatul hilal dan Kota Tarakan menjadi salah satunya.

Baca Juga :  Miliki Tingkat Keamanan Tinggi, Imigrasi Tarakan Diberikan Target Pengguna E-Paspor

” Ini penting guna mengetahui masuk 1 Syawal 1445 Hijriah. Dan berdasarkan hasil koordinasi dengan tim pakar, dan berdasarkan hasil perhitungan secara astronomi, atau hisab dan konfirmasi lapangan melalui mekanisme rukyatul hilal disepakati bahwa ijtima menjelang 1 Syawal jatuh pada Rabu 10 April 2024 atau bertepatan 29 Ramadan,” ungkapnya.

Pada 29 Ramadan 1445 Hijriah, ketinggian hilal sudah berada di atas ufuk. Penentuan awal Syawal 1445 Hijriah, konjungsi terjadi pada Selasa, pukul 2.20. Saat matahari terbenam, tinggi hilal berada di angka 48 derajat untuk wilayah Merauke dan di Papua kemudian di Sabang dan Aceh 7,63 derajat.

“Untuk wilayah Kaltara hilal tidak terlihat dengan alasan terlindungi awan. Hasil itu akan kami akan serahkan ke Kemenag pusat yang dalam waktu dekat akan melakukan sidang isbat apakah besok nanti Lebaran atau bagaimana, tergantung dari hasil isbat Kemenag pusat,” jelasnya

Baca Juga :  Jaga Kebersihan Udara, Pemkot Tarakan Ajak Masyarakat Ramaikan CFD

“Iya (berdasarkan pantauan BMKG), sudah di atas ufuk artinya sudah di atas 6 derajat kalau kebiasaannya itu sudah bisa ditentukan besok lebaran, tapi tadi dari Jawa Timur sudah melihat, Manado, jadi ada dua titik. Berdasarkan peraturan satu titik pun yang dilihat oleh saksi mata sudah bisa memutuskan besok lebaran,” tutupnya. (*)

Reporter: Sunny Celine

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2636 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *