benuanta.co.id, BERAU – Lin Parlina, seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) mampu memanfaatkan peluang untuk menghasilkan cuan selama bulan ramadan lewat hobinya membuat kue dan takjil.
Lin, begitu sapaan akrabnya mengaku sudah mulai menjajakan bisnisnya itu sejak tahun 2004 silam. Omzetnya bisnisnya juga tak main-main, yakni bisa tembus ratusan juta rupiah.
“Muncul ide untuk membuat usaha jualan takjil setiap ramadan tiba. Takjil yang dijual beragam, mulai dari aneka kue khas Bugis, seperti kue Sikaporo, Sanggarabalanda, Katerisala dan Bingka,” ucapnya Senin (8/4/2024).
Ia pun juga menyebut biasa menjual kue khas Banjarmasin seperti Amparantatak Kararaban dan Sarimuka.
“Kue puding dan gorengan juga. Harganya pun juga beragam, mulai Rp 5.000 hingga Rp 40.000 per potong,” ungkapnya.
Lebih lanjut, setiap hari Lin mampu mamproduksi beraneka jenis kue dalam jumlah besar.
“Bahan-bahan yang digunakan juga cukup banyak. Dalam sehari menghabiskan 50 kg gula pasir, 20kg gula merah, 25 piring telur ayam dan 10 kg tepung terigu dan tepung beras,” ujarnya.
Pada hari pertama puasa lalu, Lin mampu memperoleh omzet Rp 22 juta. Bahkan ramadan tahun sebelumnya bisa memperoleh hasil penjualan mencapai Rp 200 juta rupiah.
“Ya saya tidak bekerja sendiri, ada dibantu suami yang bekerja sebagai sopir travel,” imbuhnya.
Kendati demikian lewat usahanya ini, Lin mampu mempekerjakan tetangganya dan keluarganya.
“Takjil buatan saya ini ada banyak di pasar ramadan di area Masjid Agung Baitul Hikmah yang disediakan oleh Pemkab,” pungkasnya. (*)
Reporter: Georgie
Editor: Yogi Wibawa