Investigasi Jatuhnya Pesawat Smart Air dalam Tahap Pengumpulan Data

benuanta.co.id, TARAKAN – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan investigasi terkait penyebab jatuhnya pesawat Pilatus PC-6 Porter PK-SNE milik maskapai Smart Air.

Investigator Keselamatan Penerbangan KNKT, Henry Poerborianto menjelaskan, pihaknya hanya melakukan investigasi untuk kepentingan keselamatan.

“Kami bukan mencari siapa yang salah dan siapa yang harus tanggung jawab. Jadi murni mencari tahu kecelakaan ini penyebabnya apa, kemudian kita akan cari tindaklanjutnya agar ke depannya tidak terjadi kecelakaan lagi,” jelasnya, Senin (11/3/2024).

Dari dua alat yang diterima pihaknya yakni alat perekam data penerbangan (API Box) berwarna oranye dan Emergency locator transmitter (ELT) berwarna kuning.

Baca Juga :  Median Jalan Jenderal Sudirman Dipercantik

“API Box ini alat yang dipakai untuk merekam data penerbangan, fungsinya sama dengan kotak hitam (black box). Sedang ELT ini yang memancarkan sinyal emergency, alat yang mentranslate sinar emergency itu untuk proses pencarian. Nah dua alat ini yang akan digunakan untuk investigasi,” beber Henry

Adapun API box diperuntukkan merekam suara, percakapan pilot, data penerbangan, kecepatan arah dan ketinggian dari pesawat tersebut saat terbang. Posisinya, berada di ekor pesawat. Namun, untuk detailnya masih akan diperdalam lagi untuk proses pengunduhan.

Baca Juga :  Terdapat 16.490 Warga Miskin di Tarakan 

Biasanya, proses pengunduhan bergantung kepada normalnya alat tersebut. Jika masih normal, proses pengunduhan hanya membutuhkan waktu 1 hari saja.

“Interpretasi kejelasan suara itu tergantung kejadiannya dan data mana yang akan kita perdalam. Investigasi itu sesegera mungkin harus segera di publikasikan. Jika memungkinkan dalam waktu 12 bulan itu harus dikeluarkan laporan akhirnya,” tuturnya.

Pihaknya juga akan meminta keterangan terhadap korban, yakni pilot yang selamat. Namun, masih harus menunggu kesiapan korban untuk dapat memberikan keterangan.

Saat ini, pihaknya telah mengumpulkan berupa dokumentasi berupa foto di lokasi kejadian, alat berupa API box dan ELT serta data lalu lintas penerbangan.

Baca Juga :  Ribuan Barang Bukti Kosmetik Ilegal Dimusnahkan Kejari Tarakan

“Termasuk operator yang bersangkutan sudah kita kumpulkan datanya. Kami bekerja berdasarkan data, jadi kami masih analisis dulu, tidak bisa kita duga-duga meski kami juga berada di lokasi kejadian,” pungkas Henry. (*)

Reporter: Endah Agustina

Editor: Yogi Wibawa

Calon Gubernur Kalimantan Utara 2024-2029 Pilihanmu
2632 votes

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *