benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Kondisi jalan nasional penghubung Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Berau, Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini mengalami kerusakan akibat curah hujan tinggi beberapa waktu yang lalu. Bahkan, satu titik jalan poros Bulungan-Berau putus total tepatnya di kilometer 40.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kaltara, Andi Nasuha mengatakan pihaknya telah melakukan pemantauan di lapangan. Ia mengatakan, longsor terjadi di Kilo 40 yang masuk wilayah Berau, yang sempat memutus akses jalan namun sudah bisa dilewati setelah dilakukan penanganan preventif. Namun begitu masih belum cukup, karena harus dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Sebenarnya bukan hanya itu saja, tetapi ada enam titik longsor yang mengancam akses jalan dari Berau menuju Tanjung Selor (Bulungan). Longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan lalu lintas kendaraan yang padat,” jelasnya Kamis (7/3/2024).
Ia menjelaskan, di kiri kanan jalan sudah mulai longsor dan menggerus badan jalan. Ia khawatir, jika tidak segera ditangani, longsor akan semakin parah dan membahayakan pengguna jalan. Apalagi, menjelang hari besar keagamaan, yaitu Ramadan dan Idul Fitri.
Bahkan juga berpengaruh pada pengiriman Bahan Bakar Minyak (BBM) serta gas LPG. Dari enam titik longsor tersebut, dua di antaranya berada di wilayah Bulungan, yaitu di Kilo 6 dan Kilo 4 dari perbatasan. Sementara empat titik lainnya berada di wilayah Berau. Ada yang longsor cukup parah namun masih bisa dilewati.
“Kami berharap, pihak Kabupaten Berau juga bisa segera menangani longsor di wilayah mereka, karena itu juga berdampak kepada kita. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk pihak kepolisian dan TNI, untuk mengatur lalu lintas dan membantu penanganan longsor,” ungkapnya.
Pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pertamina Berau dan Tarakan untuk memastikan ketersediaan stok gas dan BBM di Tanjung Selor dan sekitarnya. Ia mengatakan, jika akses jalan dari Berau terputus, maka Pertamina akan menyuplai gas dan BBM dari Tarakan lewat laut.
“Kami juga sudah berkomunikasi dengan teman-teman dari Tarakan. Bapak Belin tidak memungkinkan mereka akan suplai dari Tarakan, dari Pertamina lewat laut langsung ke Tanjung Selor. Tanjung Selor bisa didistribusikan kembali, baik itu gas maupun BBM itu ke Malinau maupun KTT,” sebutnya.
Andi Nasuha mengimbau kepada pengguna jalan untuk berhati-hati dan mengikuti arahan petugas di lapangan. (*)
Reporter: Ike Julianti
Editor: Nicky Saputra