ANIMO masyarakat terhadap pesta demokrasi patut diapresiasi. Khususnya Pemilihan Umum (Pemilu) tahun ini. Terbukti, warga yang memiliki hak pilih dan terdaftar di dalam Daftar Pemilik Tetap (DPT) berbondong-bondong mudik ke kampung halaman untuk ikut mencoblos di hari Rabu, 14 Februari 2024.
Puluhan warga Sembakung dan Sebuku di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (kaltara) pulang ke kampung halaman dari jembatan di Jalan Tanjung Sungai Menteri.
Perantau dari berbagai wilayah Kabupaten Nunukan ini, pulang ke kampung untuk melakukan pencoblosan Pemilu besok hari.
Pantauan di jembatan Jalan Tanjung Sungai Menteri, Kelurahan Nunukan Barat, Selasa (13/2), warga yang hendak pulang ke kampung halaman tampak memadati pelabuhan. Pemandangan keramaian ini sama seperti saat musim mudik libur hari raya.
Hurian, salah seorang warga Sembakung yang sudah belasan tahun bekerja di pusat pemerintahan Nunukan mengungkapkan, kepulangannya ke kampung halaman pagi ini agar bisa ikut menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024. Baginya mencoblos itu penting, karena pesta demokrasi diselenggarakan setiap lima tahun sekali.
“Sengaja pulang H-1 jelang pencoblosan, karena masih kerja, besok kan libur,” kata Hurian.
Demi memberikan hak suaranya saat hari pencoblosan, Hurian ijin pulang kampung. “Harusnya masih kerja hari ini, tapi tidak apa-apa, karena saya ingin ikut memilih presiden dan wakil rakyat sesuai hati nurani saya,” ujarnya.
Selain itu Darman, salah satu penumpang speedboat, mengatakan dirinya dan keluarga akan melakukan perjalanan ke Sebuku, menyiapkan diri agar bisa berpartisipasi dalam pencoblosan Pemilu.
“Hari ini kita ke Sebuku jam 11.00 WITA dari jembatan Jalan Tanjung Sungai Menteri. Ini pulang kampung, jadi kita setelah liburan ke Nunukan dan balik lagi ke Sebuku karena besok sudah beraktifitas kembali dan kita siap-siap nyoblos di tanggal 14,” jelasnya.
Setelah menikmati liburan di Nunukan. Mereka memilih waktu keberangkatan di hari ini, lantaran keesokan hari akan kembali beraktifitas.
Abdul Kadir, warga yang hendak menumpang speedboat, memutuskan pulang ke kampung halaman untuk menggunakan hak pilih.(*)
Reporter: Darmawan
Editor: Ramli