benuanta.co.id, BULUNGAN – Dalam setiap Pemilihan Umum (Pemilu), salah satu hal yang sangat penting dan krusial adalah pengawasan yang ketat dan berkelanjutan. Hal ini untuk memastikan keamanan dan kelancaran jalannya proses pemilu, sehingga tidak terjadi kecurangan ataupun manipulasi suara yang merugikan salah satu kandidat atau partai politik.
Oleh karena itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bulungan harus memperkuat pengawasan yang dilakukan secara masif, terutama pada daerah yang jauh, terdalam dan terpencil.
“Pola pengawasannya, karena saya juga sebagai divisi pencegahan. Maka kita sudah lakukan pemetaan, ini juga sesuai instruksi dari Bawaslu RI beberapa variabel dan indikator nya kita tuangkan,” ujar Anggota Bawaslu Bulungan, Riswan kepada benuanta.co.id, Jumat, 9 Februari 2024.
Dia menjelaskan bahwa pengawasan dilakukan dengan pola yang sistematis dan matang, khususnya pada TPS yang memiliki sejarah rawan dan memiliki potensi terjadinya pelanggaran. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh proses Pemilu dapat berjalan dengan jujur, adil, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami dan tim koordinasi dengan semua pihak terkait yakni kepolisian dan stakeholder lain yang akan terlibat. Khusus untuk TPS yang rawan dan jauh, Bawaslu akan menurunkan personel yang disiapkan oleh Kabupaten Bulungan,” tuturnya.
Dalam pelaksanaannya, Bawaslu Bulungan akan mengirimkan personel ke wilayah batas Bulungan Berau. Di sana, terdapat potensi besar akan adanya mobilisasi orang dari Kalimantan Timur untuk memilih, sehingga upaya pengawasan harus lebih ditingkatkan.
“Contoh ke wilayah Kilometer 57 batas Bulungan Berau, nanti ada personel yang akan turun kesana. Makanya kita koordinasi dengan kepolisian, agar tenaga keamanan ditingkatkan. Misalnya ada 1 personel kepolisian yang mengawasi 3 TPS di sana minimal 1 personel 1 TPS,” sebutnya.
Selain itu, Bawaslu Bulungan juga mengantisipasi adanya potensi rawan lain di TPS seperti blankspot dan jaringan yang sulit. (*)
Reporter: Heri Muliadi
Editor: Yo
gi Wibawa