benuanta.co.id, TANJUNG SELOR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menargetkan bangunan sekolah SMK Negeri 1 Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan bisa difungsikan dalam tahun ini.
SMKN 1 Lumbis Ogong merupakan salah satu sekolah yang mulai dibangun oleh Pemprov Kaltara pada tahun 2022 untuk memfasilitasi anak-anak wilayah perbatasan untuk mengenyam pendidikan.
Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Sutanto mengungkapkan, aktivitas pembelajaran siswa-siswa SMKN 1 Lumbis Ogong sudah dimulai pada tahun 2023 lalu. Di mana saat ini SMKN 1 Lumbis Ogong sudah diisi oleh para pelajar sebanyak satu Rombongan belajar (Rombel).
“Angkatan pertamanya ini ada sekita satu rumbel atau sebanyak 17 pelajar dan hal ini sudah memenuhi syarat untuk digunakannya bangunan sendiri SMKN 1 Lumbis Ogong,” kata pria yang akrab disapa Teguh pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Dengan terpenuhinya syarat untuk mendapatkan pelajar itu, maka dikatakan Teguh pada tahun 2024 ini para pelajar itu akan dipindahkan ke Bangunan baru yang merupakan Bangunan Sekolah SMKN 1 Lumbis Ogong. Mengingat selama ini para pelajar itu masih numpang bangunan sekolah lain, yang ada di sekitar wilayah Lumbis Ogong.
“Karena jumlahnya baru satu rumbel jadi masih sangat memungkinkan bagi mereka menggunakan bangunan baru itu, yang memang masih tahap pembangunan,” lanjutnya lagi.
“Dan kemungkinan pada semester ini sudah akan kita pindahkan dan tentu kita berharap nantinya akan semakin banyak pelajar yang mendaftar di SMKN 1 Lumbis Ogong,” ujarnya.
Adanya SMKN 1 Lumbis Ogong ini, diakui oleh Teguh sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar yang biasanya mengalami kesulitan saat hendak mendaftarkan anaknya ke sekolah lanjutan.
Ia berharap agar nantinya pembangunan SMKN 1 Lumbis Ogong ini dapat berjalan lancar agar tidak ada lagi pelajar SMKN 1 Lumbis Ogong yang numpang kelas belajar di sekolah lain.
“Oleh karena itu juga, progresnya selalu kita kebut sesuai dengan keinginan Gubernur Kaltara yang ingin mempermudah akses pendidikan di wilayah perbatasan. Karena selama ini banyak anak-anak di sana yang tidak bisa sekolah karena keterbatasan akses jarak dan jumlah sekolah yang masih kurang di Nunukan,” pungkasnya.(*)
Reporter: Osarade
Editor: Ramli